Headlines News :

    madagaskar ditemukan oleh perempuan indonesia

    Alih-alih datang dari Afrika, nenek moyang orang Madagaskar justru datang dari Indonesia.

     

    Madagascar, tanah yang dihuni binatang-binatang unik dan memiliki kekayaan hayati luar biasa adalah salah satu tempat yang paling akhir dihuni manusia. Penelitian menguak, pulau terbesar di dunia itu mulai dihuni sejak 1.200 tahun lalu.

    Yang menarik, kolonialisasi Madagaskar mungkin terjadi tanpa disengaja. Peneliti menyebut, sekelompok perempuan dari Indonesia adalah penghuni pertama Madagaskar. Ada kemungkinan mereka terpaksa naik ke daratan karena kapal dagang yang membawa mereka terbalik.

    "Hal yang tak biasa tentang pulau ini adalah, Madagaskar terletak sangat jauh dari Indonesia. Ia juga dihuni belakangan, ketika sebagian besar dunia telah berpenghuni," kata peneliti dari Massey University Selandia Baru, Murray Cox, kepada situs sains LiveScience. "Kita bicara tentang budaya yang menyebar di sepanjang Samudera Hindia."

    Penelitian genetika sebelumnya secara mengejutkan menunjukkan, alih-alih datang dari Afrika, nenek moyang penduduk yang tinggal di lepas pesisir timur Afrika itu justru berasal dari Indonesia, negara yang berjarak seperempat dunia, atau sekitar 5.600 kilometer. "Yang belum kami ketahui pasti adalah, apa yang terjadi saat itu. Kapan mereka datang dan bagaimana?" kata Cox.

    Untuk menemukan jawaban itu, Cox dan para koleganya menganalisa gen dari mitokondria, dari 300 penduduk asli Madagaskar dan 3.000 Indonesia. Mitokondria adalah baterai sel, pabrik energi sel. Namun, mereka istimewa karena gennya diwariskan dari ibu.

    Penelitian menyimpulkan, dari gen-gen tersebut, menunjukkan ada kesamaan antara genom orang Indonesia dan orang Madagaskar.

    Untuk menemukan berapa lama dan berapa orang Indonesia yang menghuni pulau tersebut untuk kali pertamanya, para ilmuwan menjalankan sejumlah simulasi komputer. Lantas ditemukan, Madagaskar dihuni populasi kecil, 30 perempuan, yang tiba di pulau itu 1.200 tahun lalu. Sebanyak 93 persen atau 28 orang adalah orang Indonesia, dua lainnya Afrika,

    Ilmuwan menyimpulkan, semua penduduk asli Madagaskar terkait dengan 30 perempuan itu.

    Lalu bagaimana dengan para pria?

    Beberapa penelitian sebelumnya tentang orang Madagaskar, khususnya terkait kromosom Y (yang diturunkan dari ayah ke anak) mengindikasikan, nenek moyang laki-laki juga berasal dari Asia Tenggara. Meski para ilmuwan belum mendapatkan petunjuk, berapa jumlah mereka.

    "Juga ada kromosom Y dari Indonesia," kata Cox. "Kami sudah mengetahui bahwa nenek moyang orang madagaskar, baik pria maupun wanita, berasal dari Indonesia. Kami hanya belum tahu ada berapa jumlah pria kala itu. Bukti-bukti yang kami miliki, populasi mereka juga kecil."

    Kejutan kapal karam

    Pertanyaan yang juga belum terjawab adalah, bagaimana para nenek moyang dari Indonesia sampai ke Madagaskar?

    Para ahli mengaku, mereka belum memperoleh kepastian. Fakta bahwa hanya ada 30 perempuan, dan kemungkinan jumlah pria yang sama sedikitnya, mengarah pada faktor ketidaksengajaan.

    Ia menduga, saat itu, kapal dagang yang diperkirakan mengangkut 500 orang karam, para penumpangnya yang selamat bisa jadi naik daratan Madagaskar.

    "Aku tak mengatakan, kami yakin bahwa itu sesuatu yang tak disengaja. Namun, bukti baru menunjukkan, ini kemungkinan yang masuk akal," katanya.

    Arus laut saat itu bisa jadi yang mendorong para korban selamat ke Madagaskar. Selama Perang Dunia II, misalnya, reruntuhan dari kejadian pemboman di Jepang mengapung dan terbawa air sampai Afrika, lantas mendarat di tanah Madagaskar.

    Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, 21 Maret 2012

    sumber : www.sayaberitahu.com

    profil presiden baru republik arab mesir

    Ia menerima gelar sarjana dan Master di bidang teknik dari Universitas Kairo pada tahun 1975 dan 1978. Sedangkan gelar Ph.D. di bidang teknik ia terima dari University of Southern California pada tahun 1982.
    Oleh: Parid Ridwanuddin
    T
    ahukan anda presiden Mesir yang baru terpilih? Yah, Muhammad Mursi namanya. Dia adalah presiden Mesir yang baru setelah tumbangnya rezim diktator, Husni Mubarak beberapa bulan yang lalu.

    Sang presiden baru itu memiliki nama lengkap Muhammad Mursi Isa al-Ayyat lahir 20 Agustus 1951. Ia adalah politikus sekaligus Presiden terpilih Mesir yang bisa hafal Al-Qur’an. Selain Mursi, pemimpin dunia lain yang juga penghafal Al-Qur’an adalah Perdana Menteri Hamas, Ismail Haniya, bahkan anaknya yang bernama Aid berhasil menyempurnakan hafalan Alquran dalam 35 hari dan memperoleh gelar mumtaz (sempurna).
    Pria yang pernah merasakan dibalik jeruji ketika pemerintahan Anwar Saddat dan Hosni Mubarak ini dikaruniai 5 orang anak dan 3 orang cucu.
    Sejak tanggal 30 April 2011, Mursi menjabat sebagai Presiden Kebebasan dan Partai Keadilan (FJP), sebuah partai politik yang didirikan oleh Ikhwanul Muslimin Mesir setelah revolusi 2011. Tahun 2000 hingga 2005, dia pernah menjabat anggota parlemen. Dia berdiri sebagai calon FJP untuk pemilihan Mei-Juni presiden 2012.
    Pada tanggal 24 Juni 2012, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mesir mengumumkan bahwa Mursi telah memenangkan kompetisi pertarungan presiden Mesir. Mursi menang dengan selisih lebih sempit dari Ahmed Shafiq, perdana menteri terakhir di bawah pemimpin otoriter Hosni Mubarak. KPU Mesir mengatakan Mursi mendapatkan 51,7 persen suara, sementara Shafiq hanya mendapatkan 48,3 persen.

    Kehidupan dan pendidikannya

    Mursi lahir di Provinsi Sharqia, di bagian utara Mesir. Ia menerima gelar sarjana dan Master di bidang teknik dari Universitas Kairo pada tahun 1975 dan 1978. Sedangkan gelar Ph.D. di bidang teknik ia terima dari University of Southern California pada tahun 1982.
    Dia adalah Asisten Profesor di California State University, Northridge 1982-1985. Namun pada tahun 1985, ia kembali ke Mesir untuk mengajar di Zagazig University. Dua dari lima anaknya lahir di California dan merupakan kelahiran warga AS.

    Karir Politik

    Mursi menjabat sebagai Anggota Parlemen pada tahun 2000-2005. Ia terpilih menjadi calon independen karena Ikhwan secara teknis dilarang mencalonkan kandidat di bawah Presiden Hosni Mubarak. Dia adalah anggota dari Ikhwanul Muslimin sekaligus pendiri Partai Kebebasan dan Keadilan pada tahun 2011. Pada saat itu ia dipilih oleh Badan Penasehat Ikhwanul Muslimin untuk menjadi presiden pertama partai baru itu.
    Setelah Khairat El-Shater didiskualifikasi dari pemilihan presiden 2012, Mursi, yang awalnya dicalonkan sebagai calon cadangan, muncul sebagai calon baru Ikhwanul Muslimin.
    Setelah putaran pertama pemilihan presiden Mesir pasca-Mubarak, jajak pendapat menunjukkan bahwa 25,5% suara dukungan diberikan untuk Mursi. Dia secara resmi diumumkan sebagai presiden pada 24 Juni 2012. Pendukung Mursi di Kairo Tahrir Square ikut merayakan kemenangannya.
    Sejak babak awal pemungutan suara pada tanggal 23-24, 2012, Mursi telah berusaha untuk menarik kalangan politisi liberal maupun minoritas. Sementara itu saingannya, Ahmed Shafik terus dipandang masyarakat Mesir sebagai sisa peninggalan politik dari era Mubarak.
    Pada tanggal 30 Mei 2012, Mursi mengajukan gugatan terhadap presenter televisi Mesir, Taufiq Okasha yang menuduhnya melakukan “kebohongan yang disengaja, pencemaran nama baik dan fitnah”. Menurut surat kabar online Independen Mesir terkemukan, Al-Masry Al-Youm, pada 27 Mei Okasha menghabiskan waktu selama tiga jam untuk mengkritik Ikhwanul Muslimin dan Mursi di udara. Dalam sebuah video yang ditayangkan Okasha menggambarkan Mursi sebagai ekstremis Muslim. Akibatnya, sementara kalangan Kristen bertanya-tanya “bagaimana orang-orang seperti Mursi dapat memerintah Mesir?”
    Pada tanggal 24 Juni 2012, Mursi itu diumumkan sebagai pemenang pemilu. Segera setelah itu, ia mengundurkan diri dari keanggotaan Ikhwanul Muslimin dan pimpinan resmi partai Kebebasan dan Keadilan Selamat untuk Dr. Mursi.
    Dalam kampanyenya, Mursi pernah berujar jika menang, ibu kota Mesir akan dipindahkan ke Yerusalem sebagai bentuk dukungan bagi masyarakat Palestina. (pelitaonline/republika)
    sumber : www.seputaraceh.com

    setelah bergadang selama 11 hari 11 malam, fans bola ini meninggal dunia

    Seorang penggemar berat sepakbola di Cina menghembuskan napas terakhir di usia 26 tahun setelah tidak tidur selama 11 hari berturut-turut demi menonton seluruh pertandingan Euro 2012, demikian dikabarkanSina.com.
    Jiang Xiaoshan, nama fans tersebut, yang diketahui menjagokan timnas Inggris dan Prancis pada turnamen terakbar antarnegara Eropa itu, dilaporkan meninggal akibat kelelahan.
    Seperti halnya di Indonesia, kick-off laga-laga di Polandia-Ukraina pun berlangsung pada dinihari waktu Cina. Sebagai seorang gibol alias penggila sepakbola, Xiaoshan, yang tinggal di kota Changsha, ogah melewatkan satu pun pertandingan.
    Setiap malam ia selalu menonton laga demi laga dengan teman-temannya, lalu pergi bekerja pada pagi harinya. Namun, tubuhnya akhirnya tak bisa lagi menahan kebiasaan tersebut.
    Usai menyaksikan duel Republik Irlandia kontra Italia di fase penyisihan, Selasa (19/6) dinihari waktu Cina, Xiaoshan pulang ke rumahnya pada pukul 05.00 dan kemudian mandi. Tak kuat menahan kantuk, ia lalu tertidur dan tak pernah terbangun lagi.
    Kawan-kawannya sangat syok mendengar kabar duka ini. Menurut mereka, Xiaoshan menjalani pola hidup yang relatif sehat, bahkan sempat menjadi anggota tim sepakbola universitas semasa kuliah beberapa tahun sebelumnya.
    Meski begitu, beberapa sumber meyakini bahwa efek alkohol dan rokok, dikombinasikan dengan kelelahan kronis, merupakan pemicu kematian Xiaoshan karena hal tersebut melemahkan sistem kekebalan tubuhnya.
    Kabar ini tentu patut menjadi perhatian para gibol di negara-negara lain yang juga punya perbedaan zona waktu signifikan dengan Eropa, termasuk Indonesia. Menonton siaran langsung sepakbola tentu mengasyikkan, tapi perhatikan kondisi tubuh dan jangan lupa istirahat!
    di tulis oleh: Dede Sugita | GOAL.com 

    Pakar Terapi Menemukan Fakta Baru Tentang Perselingkuhan


    By YourTango.com | Love + Sex 

    Sebuah survei yang dilakukan terhadap agen konseling profesional dari YourTango.com — yang terdepan di dunia digital dalam masalah cinta dan romansa — menemukan fakta baru dalam masalah perselingkuhan. 

    Ternyata, perselingkuhan muncul bukan sekadar karena seks. Alasan utamanya adalah ketidakpuasan emosional, menurut para pakar. Ketidakpuasan seksual sendiri berada di tempat kedua. Hanya 8 persen responden menyebutkan bahwa pria "sudah ditakdirkan" untuk "menyebarkan benih mereka."

    Mengenai statistik ini, pakar dari YourTango, Lynn R. Zakeri berpendapat: "Mungkin terdengar mengejutkan, tapi banyak pria yang mencari seseorang yang untuk berhubungan dengan mereka, baik menjadi sahabat dan partner intim, dan ketika mereka kehilangan kedekatan itu di pernikahan, mereka mencarinya ke tempat lain." 

    Sementara itu, pakar YourTango, Dr. Susan Heitler menambahkan, "Meski ada banyak faktor yang bisa menimbulkan perselingkuhan seksual di pernikahan, kerenggangan emosional adalah salah satu hal yang bisa dicegah para pasangan. Jika ada tekanan, perselisihan atau terlalu lebarnya jarak, coba ambil kelas pendidikan pernikahan untuk belajar bagaimana caranya berhubungan dengan nyaman."

    Para anggota YourTango Experts, sebuah organisasi yang terdiri dari 1.200 psikoterapis, konselor, pelatih dan profesional bantuan lainnya, menyelesaikan sebuah survei yang menunjukkan pandangan lain mengenai perselingkuhan, termasuk penyebab, tindakan pencegahan dan saran untuk para pelaku perselingkuhan. 




    Meski 50 persen responden setuju bahwa teknologi menjadi penyebab perselingkuhan, hanya 7 persen yang setuju bahwa Facebook membuat jumlah perselingkuhan meningkat signifikan. Sebanyak 90 persen mengatakan, situs cari jodoh seperi Match.com hanya memberikan kesempatan. Karena jika seseorang ingin berselingkuh, mereka tidak akan pedulu tersedia atau tidaknya layanan untuk hal tersebut.

    Dua langkah terbaik untuk mencegah perselingkuhan adalah: (1) dua orang dalam hubungan romantis harus merasa dihargai dan penting untuk satu sama lain dan (2) memiliki komunikasi yang baik. Kepuasan seksual berada di tempat ketiga.

    "Data ini sesuai dengan penelitian kami sebelumnya yang menekankan masalah sesungguhnya yang dialami kebanyakan pasangan adalah bukan tentang seks dan lebih ke permasalahan merasa dihargai dan berkomunikasi dengan sukses," ujar Andrea Miller, CEO dan pendiri YourTango. 

    "Dan meski 50 persen perselingkuhan dilakukan secara seksual, perselingkuhan emosional berada di angka 40 persen. Kurangnya kedekatanlah yang biasanya mendorong perselingkuhan dan perselisihan."

    Untungnya, ada harapan untuk para tukang selingkuh. Sebanyak 81 persen responden tidak setuju dengan pepatah "sekali tukang selingkuh, akan selalu berselingkuh." Pakar YourTango, Dr. Shoshanna Bennett menjelaskan, "Kadang faktor tertentu yang bercampur dalam kehidupan seseorang mendorong terjadi perselingkuhan. Jika situasi tersebut bisa diatasi atau berhasil diselesaikan, godaan berselingkuh biasanya hilang, tidak akan pernah kembali."


    Fakta lainnya yang ditemukan: 
    - 59 persen pakar setuju pornografi berpengaruh terhadap perselingkuhan.
    - 47 persen pakar mengatakan, selebritas tidak berselingkuh lebih sering dari kita. Namun, 76 persen pakar mengklaim bahwa skandal perselingkuhan selebritas berpengaruh terhadap pandangan kita akan perselingkuhan.
    - 57 persen responden mengatakan jika seseorang berselingkuh dalam suatu hubungan, memberitahu pasangan tentang itu tidaklah selalu menjadi jalan terbaik.

    Rincian lengkap mengenai survei bisa dilihat di "The Truth About Infidelity" di YourTango.com


    Rahasia Suku Masai Terhindar Penyakit Kardiovascular

    Para ilmuwan mencoba mengungkapkan bagaimana Suku Masai dapat terhindar dari penyakit kardiovascular (yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah) di samping diet lemak hewani. Para peneliti di Karolinska Institutet memercayai bahwa rahasianya terletak pada kebiasaan mereka berjalan kaki. Suku Masai adalah suku asli Afrika yang hidup berpindah-pindah (nomaden) dan tinggal di sekitar Kenya dan bagian utara Tanzania.

    suku masai

    Selama 40 tahun, para ilmuwan berspekulasi bahwa Suku Masai secara genetik dilindungi dari penyakit kardiovascular. Namin, studi terkini yang dilakukan Dr. Julia Mbalilaki bersama dengan rekan-rekannya dari Norwegia dan Tanzania, mengungkapkan adanya dimungkinkan karena aktivitas gaya hidup Suku Masai itu sendiri. Hasil riset ini didasarkan pada pengujian gaya hidup, diet dan faktor resiko kardiovasculer dari sekitar 985 laki-laki dan perempuan setengah baya di Tanzania, 130 Suku Masai, 371 petani dan 484 para urban.

    Sejalan dengan studi sebelumnya, hasil mereka menunjukkan bahwa Suku Masai tidak hanya melakukan diet makanan yang kaya lemak hewani dibandingkan yang lain, tetapi juga memiliki resiko kardiovascular yang paling rendah, yang dapat dikatakan bahwa mereka memiliki timbangan badan, ukuran pinggang dan tekanan darah terendah, yang dikombinasikan dengan profil kandungan lemak dalam darah yang sehat.

    Gaya hidup Suku Masai yang lain adalah juga tingkat aktivitas fisik yang sangat tinggi. Suku Masai dipelajari mengeluarkan 2.500 kilokalori sehari lebih dari kebutuhan dasar, dibandingkan dengan 1,500 kilokalori sehari untuk petani dan 891 kilokalori sehari untuk para penduduk kota. Menurut tim ini, banyak orang barat berusaha berjalan sekitar 20 km setiap hari untuk mencapai level energi yang dikeluarkan Suku Masai.

    Ilmuwan yakin bahwa Suku Masai dilindungi oleh aktivitas fisik mereka yang tinggi dibanding beberapa faktor genetika yang tak dikenal. “Ini merupakan yang pertama kalinya bahwa risiko faktor kardiovascular telah dipelajari sepenuhnya pada Suku Masai,” kata Dr Mbalilaki. “Mengingat jumlah aktivitas berjalan yang mereka lakukan, bukan hal aneh bila Suku Masai memiliki ukuran-pinggang dan profil kandungan lemak dalam darah yang baik, di samping tingkat lemak hewani di makanan mereka.”

    Sumber : Harian Global

    Kisah Perjuangan Anak-Anak Palestina Menjenguk Ayahnya Dipenjara Israel

    Bertemu dengan ayah sangat mahal dan berisiko bagi anak-anak Palestina yang ayahnya ditahan di penjara Israel. Mendapat ijin hanya sekali setiap dua minggu. Kisah yang menyentuh hati, mengingat penderitaan anak-anak kecil Palestina yang ingin bertemu, melihat dan mengharap belaian kasih sayang dari seorang Ayah, walau hanya dapat melihat dari balik kaca dan cuma dapat bersentuhan ujung jari.

    Jinan adalah salah satu anak yang berumur 6 tahun yang setiap hari Senin setiap dua pekan mengunjungi ayahnya Ali Nazal, dipenjaraChattah-Gilboa, Israel. Aktivitas mengunjungi sang ayah sudah dilakukan sejak dua tahun belakangan ini dan bisa jadi merupakan pembesuk paling muda.

    Biasanya Jinan pergi sendiri, namun belakangan ia melawat sang ayah bersama kedua adiknya Dania (4) dan Nur (2), mereka bertiga bersiap sejak sebelum fajar. Salam Nazal sang ibu mendandani ketiga putrinya dan tidak ketinggalan bekal makan siang untuk ketiga putri nya tersebut.

    Ketiga anak-anak Palestina tersebut tidak paham mengapa sang ayah mendekam dinegara Zionis tersebut, karena itu setiap akan menjenguk Ayahnya, sang kakak Jinan selalu bertanya kepada ibunya, ”Mami…mengapa ayah selalu tidur di Israel?”. Salam Nazal punya satu jawaban jitu yang cukup menghibur anak-anaknya, ” Karena disanalah tempat tidur untuk orang-orang Palestina terbaik, dan Ayahmu salah satu diantara mereka. “

    Ali Nazal (35) sebelumnya hanya pedagang pakaian dipinngir jalan, meski baru akan diadili, ia sudah mendekam dipenjara Israel selama dua tahun. Ia terancam hukuman 10 tahun jika terbukti memiliki senjata dan menyembunyikan seorang buron. Dakwaan ini sebenarnya sama sekali tidak terbukti karena informasi yang diberikan informan Palestina salah.

    Perjalanan dari rumah Jinan di kota Qalqilya, Tepi Barat ke penjara Chattah Gilboa sebenarnya hanya membutuhkan waktu dua jam, namun karena kota-kota di Tepi Barat telah dikelilingi oleh tembok pemisah yang hanya mimiliki satu pintu keluar masuk, maka waktu perjalanan molor menjadi hingga lima jam.


    Sang ibu, Salam Nazal tidak pernah dapat menemani anak-anaknya membesuk sang Ayah, karena ia masuk daftar pengawasan militer Israel tanpa sebab yang jelas. Walau khawatir melepas ketiga putrinya tersebut, namun ia tetap tabah melepas kepergian putrinya yang masih sangat kecil itu. ”Apa yang dapat saya lakukan? hanya beginilah kesempatan anak-anak melihat ayah mereka,” ujar Sang Ibu saat mengantar Jinan dan kedua adiknya menaiki bus yang disewa oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC), karena Israel menolak menyediakan transportasi bagi pembesuk, sehingga semua menjadi tanggungan ICRC dan setiap bulan menyediakan bus bagi 20 ribu warga Palestina yang ingin membesuk keluarganya sekaligus mengurus dokumen-dokumen yang diperlukan.

    Meski hanya 45 menit, Jinan dan kedua adiknya Dania dan Nur tetap bersemangat dan bagi si bungsu Nur (2), ini kesempatan pertamnya bertemu sang Ayah karena saat Ali Nazal dipenjara, saat ini Nur masih berumur 6 bulan.

    Dengan menggandeng tangan kedua adiknya, Jinan memasuki ruang tunggu. Bertemu dengan ayah mereka walau melalui telepon da terpisah kaca tebal. Lubang kecil yang ada membuat Ali Nazal hanya mampu menyentuh ujung jari ketiga putrinya bergantian.


    Kasihan Mereka…Anak-Anak Yang Tidak Berdosa Harus Berjuang Dengan Resiko Hanya Untuk Mendapatkan Kasih Sayang Dari Ayahnya…

    Sumber : yepiye.wordpress.com

    Kisah Perjuangan Dhea, Bocah Pengamen Kereta

    Seorang anak kecil mencari nafkah di sela-sela kereta yang melaju kencang, menawarkan nyanyian dari bibir mungil yang kering karena panas memanggang. Seorang anak yang seharusnya bermain dengan penuh kegirangan, dipaksa jaman untuk berdendang hanya mengharapkan selembar uang demi memenuhi kebutuhan pangan dan sandang.  Dhea yang baru berumur 11 tahun, seorang pengamen stereo di KRL Ekonomi Jakarta-Bogor yang sudah sejak dalam kandungan terbiasa dibawa ibunya mengamen di kereta, sehingga akhirnya mengamen stereo di kereta menjadi jalan hidupnya.

    Di Dalam Gerbong


    Sepanjang gerbong-gerbong di dalam KRL Ekonomi Jakarta-Bogor inilah Dhea menghabiskan hari-harinya mencari sedikit penghidupan untuk dirinya dan keluarganya. 11 tahun sudah Dhea hidup di dunia ini, 11 tahun itu juga Dhea menghabiskan hari-harinya dari gerbong ke gerbong dalam kereta Jakarta – Bogor bersama keluarganya, mengamen untuk hidup.

    Ayah dan ibu Dhea dulunya juga pengamen di dalam kereta, hingga akhirnya mereka berkeluarga dan mempunyai anak, mereka tetap mengamen karena hanya inilah yang mereka bias. Maklum ayah dan ibu Dhea tidak lulus sekolah dasar, sehingga mereka tidak punya keterampilan apa pun yang bisa dijadikan modal untuk mencari pekerjaan.

    Terbiasa dibawa orang tuanya mengamen di dalam kereta, karena alasan bila membawa anak kecil pendapatan menjadi lebih besar, membuat pekerjaan ini seperti telah mendarah daging dalam diri Dhea dan saudara-saudaranya, tanpa disuruh apalagi dipaksa untuk mengamen, Dhea dengan senang hati menawarkan dirinya untuk mengamen sendiri membantu keluarganya, saudaranya yang lain pun begitu. Terhitung sejak masuk sekolah dasar, Dhea dan saudara-saudaranya sudah dilepas orang tuanya untuk mengamen sendiri di dalam kereta, dimulai dari Stasiun Kereta Cilebut, Stasiun Kereta Bogor hingga Stasiun Kereta Manggarai lalu kembali lagi ke Stasiun Kereta Cilebut, istirahat sebentar kemudianmengulang kembali rute tersebut sampai kereta terakhir dari Stasiun Kereta Bogor menuju Jakarta yang singgah di Stasiun Kereta Cilebut pada pukul 21.00 WIB barulah Dhea bisa beristirahat.


    Sekarang ini orang tua Dhea tidak lagi mengamen di dalam kereta, mereka sudah punya sebuah warung kecil di peron Stasiun Kereta Cilebut, yang modalnya juga didapatkan dari hasil mengamen keluarganya selama bertahun-tahun yang ditabung sedikit demi sedikit. Terkadang orang tua Dhea masih mengamen, tapi bukan di dalam kereta lagi, melainkan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Bersama anak-anaknya mereka berangkat dari rumahnya di Cilebut mengendarai motor sampai Pasar Induk pada pagi-pagi buta pukul 02.00 WIB. Tapi untuk pekerjaan yang satu ini, biasanya hanya mereka jalankan satu kali seminggu, selebihnya mereka menjaga warung dan hanya mengawasi anak-anak turun-naik kereta untuk mengamen.

    Tidak tahu kenapa, tapi sepertinya orang tua Dhea tidak khawatir anak-anaknya suatu waktu akan tertimpa kemalangan yang buruk dikarenakan pengawasan yang minim selama anak-anaknya mengamen hingga jauh ke Manggarai, padahal mereka sendiri tahu Dhea dan adiknya, Dhita, pernah dua kali dipreteli perhiasannya dan diambil uang hasil mengamennya oleh orang jahat berjilbab yang berpura-pura baik hati menawarkan makan siang. Dhea sendiri dan saudara-saudaranya juga terkesan tak mau ambil pusing dengan kejadian yang pernah menimpanya itu, padahal anak-anak jalanan seperti Dhea dan saudara-saudaranya merupakan ladang yang subur untuk kejahatan.

    Dhea dan Amplop-amplop Angpaunya


    Dhea sedang membagikan amplop yang digunakan sebagai wadah untuk tempat menaruh uang pemberian para penumpang kereta kepadanya. Amplop-amplop ini di depannya sudah ditulisi kata-kata yang dapat membangkitkan simpati penumpang kereta terhadapnya, sehingga mereka tidak segan mengeluarkan uang untuknya.

    Berebut Rezeki


    Tidak hanya Dhea yang menggantungkan mata pencahariannya dari gerbong ke gerbong di dalam kereta. Ada ratusan pedagang dan pengamen lainnya yang juga mencari nafkah di sini. Walaupun rezeki sudah ditentukan oleh Tuhan, tak dipungkiri di sini setiap harinya terjadi perebutan rezeki karena terlalu banyaknya yang menggantungkan penghidupannya di dalam gerbong kereta.

    Ketika ditanya mau sampai kapan terus mengamen di dalam kereta, Dhea menjawab, "gak tau.." dengan pandangan yang kosong. Hanya kakaknya yang pertama dan yang kedua yang sudah berhenti mengamen. Yang pertama karena sudah menikah dan dilarang suaminya untuk mengamen lagi, sedangkan yang kedua berhenti mengamen karena katanya malu sudah besar masih saja mengamen dan akhirnya memilih untuk berdagang minuman saja di kereta. Dhea dan dua saudaranya yang lain masih setia mengamen stereo di dalam kereta. Mungkin dikarenakan keluarga Dhea sudah merasa bahwa dari pekerjaan inilah mereka dapat hidup, sehingga sulit bagi mereka melepaskan pekerjaan ini.

    Dhea dengan Mainannya


    Walaupun setiap harinya Dhea harus mengamen untuk membantu kehidupan keluarganya, namun pada hakikatnya Dhea tetaplah seorang anak berumur 11 tahun yang masih suka bermain. Maka dengan pendapatannya dari mengamen stereo di kereta, Dhea bisa meminta dibelikan apa saja kepada orang tuanya, termasuk sebuah otopet mainan yang dibeli dari hasil mengamennya, tempat bermainnya pun tak jauh-jauh dari lokasi pencarian nafkahnya, stasiun kereta.

    Untuk pendapatan, setiap harinya dari Dhea saja biasanya dapat menghasilkan Rp 20,000,- s/d Rp 50,000,-. Belum lagi dari dua saudara Dhea lainnya. Uang hasil mengamen ini mereka berikan seutuhnya kepada orangtuanya untuk nantinya dipakai membayar sekolah, membeli buku pelajaran, jajan dan kebutuhan hidup mereka lainnya. Walaupun terkesan sulit, tapi ternyata hidup mereka tidak benar-benar sesulit yang kita bayangkan, terbukti dari barang-barang yang mereka miliki dari hasil mengamen ini, seperti motor, mainan baru, telepon genggam sampai rumah. Pantas mereka tidak mau melepas pekerjaan ini. Inilah pilihan hidup mereka sendiri, dengan Dhea di dalamnya.


    Sumber : lavandawirianata.blogspot.com

    Miskin & Kurang Gizi, Kombinasi Penyebab Bodoh Permanen

    Kemiskinan merupakan salah satu pemicu kurang gizi, namun sebaliknya gizi yang buruk juga membuat kemiskinan sulit teratasi. Lingkaran setan antara kedua faktor ini mempengaruhi kecerdasan, sehingga otak bisa mengalami bodoh permanen.

    miskin kurang gizi

    Asisten Utusan Khusus Presiden RI untuk Milenium Development Goals (MDGs), Diah Saminarsih mengatakan bahwa pengentasan kemiskinan dan pemenuhan gizi harus dilakukan bersamaan. Memperdebatkan mana yang lebih penting sama saja mempertanyakan mana yang lebih dulu ada, telur atau ayam.

    "Kalau modal otak sudah tidak ada, gizinya sudah buruk, mau ada sumber daya ekonomi sebesar apapun ya memang otaknya tidak sampai. Kalau boleh meminjam kata-kata salah satu pakar kami, goblok permanen," katanya dalam diskusi media di Restoran Kembang Goela Jakarta, Selasa (17/1/2012).

    Menurut Diah, pemenuhan gizi yang baik khususnya pada ibu dan anak sangat mendukung pencapaian beberapa target MDGs pada tahun 2015. Di antaranya adalah kemiskinan, penurunan angka kematian ibu dan anak serta pengatasan penyakit-penyakit menular terutama HIV dan malaria.

    Gizi yang baik membuat daya tahan tubuh selalu terjaga, sehingga hidup seseorang menjadi lebih produktif. Bagi anak-anak dan remaja, produktivitas yang meningkat bisa meningkatkan prestasi belajar dan bagi orang dewasa bisa meningkatkan taraf ekonominya.

    Mengenai angka kematian ibu, Diah mengatakan bahwa Indonesia masih harus bekerja keras untuk mencapai target MDGs. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, angka kematian ibu masih tercatat 228/100 ribu kelahiran hidup sedangkan target yang harus dicapai tahun 2015 adalah 102/100 ribu kelahiran hidup di tahun 2015.

    Jawa Barat termasuk wilayah dengan angka kematian ibu yang tertinggi jika dilihat dari jumlah kasusnya karena populasinya memang padat. Namun jika dilihat dari perbandingannya dengan jumlah penduduk, maka wilayah Indonesia timur seperti Papua juga masih tinggi.

    Sumber : detikhealth.com

    Awan Tsunami Gemparkan Birmingham

    Sebuah fenomena tak biasa terjadi di Birmigham, Jumat pagi, 16 Desember 2011. Langit terlihat seperti impian para penakluk ombak, serangkaian gelombang besar memecah cakrawala Birmingham, Alabama.

    Puncak-puncak awan bergerak secara perlahan. Warga Alabama yang terkesiap, lantas mengambil foto fenomena tak biasa itu. Beberapa di antara mereka mengirimkan gambar tersebut ke badan meteorologi setempat, dengan pertanyaan senada: "Ada apa dengan tsunami di langit itu?"

    Para ahli lantas memberikan tanggapan. Bahwa awan tersebut adalah contoh dari 'gelombang Kelvin-Helmholtz'. Baik di langit atau lautan, turbulensi jenis itu terbentuk ketika dua fluida dengan kepadatan atau kecepatan berbeda mengalir satu sama lain. Dalam kasus gelombang samudera, air yang padat terhadap udara yang ringan. Ketika mereka saling mengalir, riak kecil dapat segera diperkuat menjadi gelombang besar yang disukai oleh peselancar.

    awan tsunami

    Dalam kasus atmosfer surya, yang tersusun dari gas yang sangat panas dan bermuatan listrik bernama plasma, kedua aliran datang dari plasma yang terlontar dari permukaan matahari saat ia dilewati oleh plasma yang tidak dilontarkan. Perbedaan dalam kecepatan dan kepadatan aliran sepanjang perbatasan ini menyebabkan ketidakstabilan yang menumpuk menjadi gelombang.

    awan tsunami

    Chris Walcek, seorang ahli meteorologi di Pusat Ilmu Penelitian Atmosfer di State University of New York, Albany, mengatakan, udara yang bergerak cepat bisa menyeret awan tebal di bawahnya.

    "Dari gambar, mungkin ada lapisan udara dingin dekat tanah -di mana kecepatan angin rendah. Itu yang menyebabkan, mengapa ada awan atau kabut di lapisan itu," kata Walcek seperti dimuat LiveScience. "Di atas lapisan awan dingin yang bergerak lambat, ada udara yang lebih hangat bergerak lebih cepat."

    Sumber : vivanews.com

    Ilmuwan NASA Menguak Teori Konspirasi Kiamat 2012

    Terkait dengan maraknya rumor di dunia maya bahwa Bumi akan berakhir pada Desember 2012, seorang ilmuwan di NASA, Dr David Morrison berusaha menjawab kekhawatiran tersebut dengan cara ilmiah.

    Teori Konspirasi Kiamat 2012

    Sebagaimana diberitakan Daily Mail, Jumat (23/10) ilmuwan yang mengelola jasa 'Ask an Astrobiologist' ini dalam sebuah artikel yang diterbitkan Astronomical Society of the Pacific mengungkapkan, diduga prediksi kiamat Desember 2012 itu berasal dari seorang penulis sains fiksi yang menulis tentang peradaban Mesopotamia kuno, Sumer bahwa sebuah planet yang bernama Nibiru akan menabrak Bumi pada tanggal itu.

    Dr Morrison sendiri menyangsikan bahwa planet Nibiru itu memang ada. Oleh karena itu, meski kalender suku Maya berakhir pada 2012, bukan berarti dunia akan berakhir pula, jelasnya. "Bagi seorang astronom, pernyataan yang sedikit membandel soal sebuah planet yang dikatakannya 'ada' tapi ternyata 'tidak terlihat' itu merupakan suatu hal kebodohan," tegasnya.

    Ditambahkannya, seandainya planet Nibiru itu memang ada, sudah tentu ia terlacak oleh para astronom lainnya baik yang professional maupun yang amatir di seluruh dunia. Mereka tidak akan tinggal diam memberitahukan masyarakat jika memang planet itu memasuki sistim tata surya kita.

    Soal kalender suku Maya yang berakhir pada tahun 2012, dia menjelaskan, "Kalender kuno memang menjadi bahan yang menarik bagi para sejarawan, tapi kalender kuno itu tidak cocok dengan kemampuan kita untuk melacak atau ketepatan waktu seperti kalender yang kita gunakan sekarang. Intinya adalah kalender, baik itu yang sifatnya kontemporer maupun kuno, tidak mampu memprediksi masa depan planet kita atau memperingatkan hal-hal apa yang bakal terjadi pada penanggalan yang tepat," jelas ilmuwan ini.

    Dia juga menepis bahwa beredarnya keyakinan Kiamat 2012 di dunia maya yang menyebutkan planet-planet di Galaksi Bima Sakti berada pada garis sejajar dan menggangu medan magnit gravitasi Bumi serta bisa membalikkan rotasi Bumi. "Meski kutub magnit Bumi berputar setiap 400.000 tahun bukan berarti itu membahayakan. Rotasi bumi berbalik arah itu tidak pernah terjadi dan tak kan terjadi," tegasnya.

    Dr Morrison justru menuding semua itu ulah skenario pembuatan film Hollywood 2012 yang dipicu oleh maraknya iklan film tersebut di dunia maya sebelum penayangan perdananya. Walhasil, menurutnya masyarakat menjadi 'kosmophobia', perasaan takut terhadap bencana-bencana kosmo yang menimpa manusia. "Saya hanya bisa berharap masyarakat mampu membedakan mana plot film Hollywood dan mana yang realita," tandasnya.

    Sumber : eryevolutions.co.cc

    Misteri Kematian Para Pelukis Nyi Roro Kidul

    Percaya atau tidak. Lukisan tentang Ratu Kidul pernah dikeramatkan oleh penghuni sebuah lokalisasi pekerja seks komersial, entah untuk pelaris atau supaya orang segan. Lukisan itu, karya Wara Anindyah saat di Sekolah Menengah Seni Rupa Indonesia Yogyakarta, diketahui raib waktu keluarganya di Magelang pindah rumah, tetapi si pelukis tak ambil pusing.

    pelukis nyi roro kidul

    "Cerita tentang lukisan saya yang sampai di lokalisasi itu cuma menurut kabar dari teman-teman. Benar-tidaknya, saya tidak mengeceknya," tutur Wara (41). Lebih dari 20 tahun kemudian Wara melukis lagi Ratu Kidul. Akan tetapi, dengan gaya melukis yang dipilihnya, dalam ”My Name is Ratu Kidul”, sosok Ratu Kidul digambarkan seperti emak-emak berpipi tembam dan bergincu, berpayung, serta tampak repot dengan tas belanja. Kesannya, Ratu Kidul itu lucu.

    ”Ah, ini sekadar reka-rekaan saja, kayak di film-film Indonesia jenis film mistik dan horor itu, lho. Ratu Kidul menyamar jadi manusia. Jalan-jalan ke mal, belanja macem-macem. Lalu pulang lagi ke kerajaannya di kedalaman Laut Selatan,” ungkap Wara tentang karyanya yang dipajang dalam pameran seni rupa ”Ratu Kidul dan Dunia Mitos Kita” di Balai Soedjatmoko, Solo, 24-30 April 2010.

    Ide Wara terasa orisinal. Ia melawan stereotip yang dipengaruhi budaya patriarki—sejak Panembahan Senopati membangun Kerajaan Mataram (1587), yaitu imaji tentang Ratu Kidul yang punya kecantikan sempurna. Sosok mitos yang hidup di masyarakat Jawa itu umumnya dipersepsikan negatif walau faktanya tidak begitu.

    Nasib pelukisnya

    Selama ini, banyak kisah tentang lukisan Ratu Kidul, sebanyak bumbu yang menyertai, entah datang dari senimannya atau makelarnya. Entah demi popularitas atau untuk mendongkrak harga. Bukan tidak mungkin karena, sebagai sumber inspirasi, Ratu Kidul berasal dari dunia gaib. Mitosnya, sosok itu bisa membuat tulah bagi yang bersikap sembarangan. Nasib pelukisnya sering dikisahkan tragis.

    Semisal, lukisan Ratu Kidul oleh Basuki Abdullah yang dikeramatkan di sebuah kamar di Hotel Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Beberapa kali ia memang melukis dengan subyek yang sama. Terakhir, sebelum maestro pelukis naturalis itu terbunuh di rumahnya di Jakarta, ia dikabarkan datang ke Pantai Parangtritis, Yogyakarta. Pelukis asal Solo, Didik Suardi, juga pernah melukis Ratu Kidul. Namun, sepekan setelah lukisan itu selesai, Didik meninggal dunia (2001). Suhardjo (1941-1998), juga pelukis Solo, bernasib sama. Dalam keadaan sakit-sakitan ia menyelesaikan lukisan Ratu Kidul, tetapi tak selang lama ia pun menutup mata.

    Untungnya, perupa sekarang tak punya sindrom atau takut ”kualat” terhadap sosok yang disakralkan itu. Namun, Ratu Kidul tetap memberi inspirasi untuk divisualkan. Ada yang melakukan pendekatan rasional, ada yang termotivasi lewat dunia mistik, ada pula yang menghayatinya sebagai bagian dari spiritualisme.

    Di tengah kontroversi tentang fenomena Ratu Kidul, pameran seni rupa ”Ratu Kidul dan Dunia Mitos Kita” terasa istimewa. Pameran yang diikuti 18 perupa dari Solo dan Yogyakarta itu memperlihatkan sejumlah visi dan tafsir seniman mandiri; dan bisa jadi ekspresi dari bawah sadar mereka. Karya-karya itu memperluas cakrawala tentang dunia mitos (Ratu Kidul), dengan konsekuensi di luar batasan estetika lumrah.

    Lucia Hartini (51), pelukis surealis yang lebih dari lima tahun vakum tidak melukis, misalnya, merasa ”terpanggil” dan antusias untuk ikut. Sebabnya, dalam beberapa tahun terakhir ia mengaku intim dengan fenomena itu. Konon, ada beberapa peristiwa ”ajaib” yang menyertai proses karyanya. Hasilnya, Ratu Kidul adalah sosok perempuan muda tengah melayang berbalut busana tipis warna hijau, dalam pusaran rambut panjang dan latar gelombang laut biru serta susunan karang yang tercipta dari arsiran lembut dan rinci—gaya khas Hartini.

    Sensual, horor

    Itu berbeda dengan Almarhum Suhardjo, Herri Sudjarwanto, Sumantri, Totok Buchori, Ki Gedhe Solo, juga sebuah lukisan anonim koleksi Wilono Edy Kusumo, semua dalam gaya naturalis yang cenderung memperkuat imaji orang tentang Ratu Kidul selama ini. Herri menyuguhkan perempuan cantik bermahkota; terkesan horor karena ada penyu muncul dari kakinya, diapit dua ekor ular besar bermata merah.

    Kengerian berbeda ditampilkan Agus Merapi yang melukiskan kepala Ratu Kidul menyatu dengan perbukitan karang yang keropos. Rambutnya bergelung kembang melati, bibirnya merah darah. Uniknya, sang ratu berkalungkan telepon seluler. ”Itu simbolik, saking banyak orang sekarang yang mau kontak dengan Ratu Kidul dengan pamrih masing-masing,” papar Agus.

    ”Nyi Ratu Kidul” di mata Sumantri adalah sosok perempuan cantik, sensual, berambut panjang dengan dada membusung. ”Pancaran matanya binal dan tubuhnya menyiratkan berahi yang tak terhindari,” kata Sumantri. Visi serupa terlihat pada karya Ki Gedhe Solo, ”Transendental”. Anehnya, pria yang berprofesi sebagai penyembuh alternatif ini memilih Aria Giovanni, seorang bintang porno asal AS, sebagai model karena dianggap mewakili imaji tentang Ratu Kidul. ”Saya memilihnya setelah menyaksikan ribuan file wanita cantik,” katanya.

    Sebaliknya, Totok Buchori mencitrakan Ratu Kidul sebagai wajah perempuan keraton yang teduh, muncul dari balik jendela. Sementara pada ”Aku Datang” karya VA Sudiro (71)—yang melukiskan sepasang pria-wanita berbusana Jawa menghadap pantai di bawah langit lembayung—kita menangkap impresi surealisme Kejawen.

    Mitos Ratu Kidul ternyata bisa ditafsirkan secara bebas. Dyah Yulianti mengidentikkan Ratu Kidul sebagai Ibu dan sumber kehidupan. ”The Realm of Spirit” terasa mengejutkan; gaya melukis yang ekspresionistik dengan menampilkan sosok-sosok perempuan di tengah gebyuran cat biru dan putih. Tafsir bebas serupa kita dapatkan pada Teddy D, ”Menyapa Bintang Selatan”: seorang anak menjumput sebuah bintang di tengah tebaran ”bulan-bulan” di langit.

    Adapun karya instalasi Ivan Sagito, ”Irasionalitas Kolektif”; jajaran 11 gelung rambut dari bahan perunggu, menunjukkan mitos di masyarakat adalah hasil pikiran irasional bersama. Adapun Nasirun menawarkan kepada kita ”wajah” Ratu Kidul lewat 13 panil kecil dengan memanfaatkan bingkai kayu jati yang keropos. Sebuah karya eksperimental yang terasa subtil tentang subyek yang kontroversial itu.

    Lukisan ”Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun” adalah tafsir Djoko Pekik (73) bahwa sikap menghamba secara berlebihan kawula alit terhadap raja selama ini sengaja dibangun melalui mitos perkawinan raja Jawa dan Ratu Kidul. Itu tak lain tipu muslihat untuk mengukuhkan wibawa dan kekuasaan raja. Lucunya, dalam lukisan agak karikatural ini, yang jadi raja adalah Pekik sendiri.

    Oleh : Ardus M Sawega

    Sumber : kompas.com
     
    Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
    Copyright © 2011. irakbuzz - All Rights Reserved
    Template Created by Creating Website Published by Mas Template
    Proudly powered by Blogger