Mengenai penerbangan antar planet seperti yang telah di contohkan Nabi Muhammad dalam Mirajnya.
Benarkah Miraj Nabi Muhammad adalah simbol keilmuan tentang penerbangan antar planet?
Jawabnya: YA. Seperti "penerbangan" yang pernah dialami juga oleh Ibrahim, kemudian kembali ke Bumi, serta "penerbangan" yang pernah di alami oleh Adam dan Isa yang sama2 tidak kembali ke planet asalnya.
Lalu, bisakah kita membuatnya/melaksanakannya sekarang juga?
Jawabnya : TIDAK. Allah telah menyatakan di dalam Alquran bahwa kita tidak akan bisa menjalani peradaban ini dengan waktu yang sekaligus. Atau bisa dikatakan harus melalui proses setingkat demi setingkat. Sehingga dalam hal ini semua yang ada berproses semakin maju dan semakin canggih seiring sunatullah yang berlaku.
Surat 84/19 :
"Sesungguhnya kamu akan menjalani setingkat demi setingkat."
Surat 57/22 :
"Apa-apa yang terjadi di Bumi atau pada dirimu sendiri semuanya sudah tertulis dalam kitab sebelum Kami melaksanakannya."
Surat 36/42 :
"dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu (pesawat angkasa)."
Jika saat ini "kecanggihan" peradaban kita baru berupa komunikasi handphone, komputer, motor, mobil, pesawat udara, kapal selam, dan yang paling muktahir adalah penerbangan ke Bulan. Itu pun juga masih banyak kekurangan di sana sini di mana pesawat Apollo kita sempat meledak hanya beberapa menit sesudah lepas landas.
Atau baru mampu menyelidiki planet-planet melalui pengamatan satelit saja, belum sanggup menginjak langsung ke permukaannya, maka lainnya halnya dengan manusia (mahluk berakal) di luar Bumi, mereka sudah mampu ke antar planet, termasuk mengunjungi Bumi kita dengan UFO nya. Dan hal inilah yang memang menjadi misteri besar untuk kita buktikan bersama.
Dan di masa depan kelak, barulah memang semua pencapaian ilmu kita dalam berbagai bidang itu telah berada di puncaknya. Sehingga akhirnya terlaksanalah penerbangan antar planet tersebut. Dan kita pun akhirnya mampu mendarat di setiap planet. Dan terjadilah peradaban yang benar-benar modern.
Surat 55/33:
"Wahai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus langit dan bumi, maka lintasilah. Kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (ilmu pengetahuan)."
Surat 16/8:
"Dan dia menciptakan bighal dan keledai sebagai kendaraanmu (kendaraan hewan). Dan Tuhanmu menciptakan yang tadinya tidak kamu ketahui (yaitu kendaraan mesin)."
Surat 43/12:
"Dan Dia lah yang menciptakan semua dengan berpasang-pasangan. Dan dijadikanNya kapal (kendaraan mesin) serta binatang ternak (kendaraan hewan)"
Surat 15/14-15:
"Seandainya Kami bukakan pintu langit. Lantas mereka menaikinya. Niscaya mereka berkata, "mata kami telah disulap dan selama ini telah di sihir (oleh ajaran-ajaran palsu)."
Mungkin kenyataan tentang adanya mahluk hidup berakal diluar Bumi ini terasa sangat berat diterima oleh sebagian besar orang, atau bahkan oleh kalangan Muslim sendiri. Tapi disini lah iman, ilmu dan amal kita di uji. Dan semua kembali pada misterinya perjalanan waktu yang dari masa ke masa memang selalu memberikan fakta-fakta akan kebenaran ayat-ayat Allah.
*****BATAS TUJUAN*****
Jika benar penerbangan antar planet dapat terwujud, apakah itu berarti kita dapat juga menjelajah planet-planet di luar tata surya kita ini? Galaksi lainnya?
Jawabnya : TIDAK.
Kehidupan kita telah di kurung oleh Allah dalam tata surya kita ini saja. Lebih jelas mengenai tata surya, baca Tata Surya.
Kita tidak akan mampu melebihi atau melewati planet terujung dari tata surya ini, yakni Muntaha. Planet ke 7 diatas kita. Atau planet terakhir ke 10 dari matahari. Tempat berhenti. Petunjuk ini sudah di beritakan oleh nabi kita sejak jauh-jauh hari, yakni dalam peristiwa Mirajnya tersebut.
Surat 53/13-17:
"Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu pada waktu yang lain"
"(yaitu) di Sidratul Muntaha."
"Di dekatnya ada surga tempat tinggal."
"(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya."
"tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya."
Susunan ayat diatas memberikan penjelasan. Selain diketahui Muhammad Miraj ke sana, ayat diatas juga memberikan petunjuk bahwa disana adalah merupakan Surga pertamanya Adam. Yakni di Muntaha tersebut. Hingga akhirnya ia bersama istrinya di turunkan ke Bumi. Dan kita sebagai anak cucunya Adam kelak akan berkunjung ke planet nenek moyang kita tersebut.
Jadi sekali lagi, ternyata kepandaian kita disini telah di batasi oleh Allah. Tidak akan mampu lagi untuk melampaui tata surya kita ini. Dan ini juga di perkuat bahwa memang tatasurya di luar kita atau galaksi-galaksi lainnya hanya lah sebatas hiasan langit saja yang ditujukan untuk menambah ketakwaan kita akan kebesaranNya, 15/16. 85/1. Serta sebatas petunjuk bagi orang yang melakukan perjalanan saja, 6/97, 16/16.
Kesimpulannya, melampaui Muntaha berarti maut. Karena terdapat banyak sekali bahaya dari benda-benda langit yang ada. Dan alasan utamanya karena memang ilmu kita terhenti pada level ini. Disinilah batas kemampuan akal kita sebagai sarana yang bisa "menciptakan" kecanggihan benda.
*****AKHIR ZAMAN*****
Jika benar di planet lain terdapat manusia, apakah mereka juga memiliki ajaran Allah?
Jawabnya: YA. Hal ini di sinyalir dari petunjuk surat 14/4 yang berbunyi:
"Kami tidak mengutus seorang rasul kecuali dengan bahasa lidah mereka sendiri, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka...."
Keterangan : Jangankan pada manusia, di dunia Jin pun juga ada rasulNya. Allah telah mengutus rasulNya dari jenis mereka masing-masing, 6/130.
Maka jelas sekali bahwa keadaan di planet luar Bumi memang sama dengan keadaan di Bumi kita ini juga, yakni sama terdapat banyak manusia yang beriman dan yang kafir. Kesimpulan ini juga dapat kita lihat lagi pada maksud surat 3/83, 22/18, dan 12/105.
Surat 13/15:
"Hanya kepada Allah tunduk semua yang ada di planet dan di Bumi, baik dengan ikhlas maupun terpaksa. Dan tunduk pula bayang-bayang mereka di waktu pagi dan petang."
Surat 55/29:
"Orang-orang yang di planet dan di Bumi selalu meminta suatu (membutuhkan pertolongan) kepadaNya. Setiap waktu Dia mengurus mahlukNya".
****************
Lalu bagaimana berlakunya Muhammad sebagai Nabi Terakhir untuk semesta alam?
Surat 16/89 menyatakan bahwa Alquran mengandung jawaban bagi setiap permasalahan karena itu sejalan lah bahwa Alquran memang berfungsi di segala zaman, dan di segala tempat.
Surat 21/107:
"Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."
Dan karena Muhammad adalah Nabi yang membawa kitab Alquran tersebut, maka pantaslah beliau dinyatakan sebagai Nabi terakhir untuk seluruh manusia yang ada di tata surya kita ini.
Surat 7/158:
"Katakanlah: "Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan planet dan Bumi tidak ada Tuhan selain Dia... ".
Sesudah maksimalnya kemajuan teknologi di masa depan kelak, maka Alquran saat itu akan di bawa orang terbang ke setiap planet. Dan Alquran sendiripun akan disambut dengan tangan terbuka karena sesuai dengan wasiat dari Nabi-nabi di planet2 itu yang hidup sebelum masa kenabian Muhammad.
Surat 19/93:
"Semua orang-orang yang ada di planet dan di Bumi datang menghadap kepada Allah Yang Maha Pemurah tidak lain adalah sebagai hambaNya."
Surat 33/40:
"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasul dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
******************
Kemudian bagaimana dengan pertemuan manusia antar planet itu? adakah perubahan pada jalannya kehidupan?
Jawabnya: BANYAK SEKALI.
Salah satunya yang akan kita urai sedikit disini adalah perubahan di bidang kebendaan dan di bidang kejiwaan. Di bidang kebendaan, orang tidak lagi membutuhkan jalan raya, rel kereta yang keduanya sangat menghabiskan tenaga, tempat dan waktu. Karena orang akan beralih ke teknologi yang lebih modern yaitu kendaraan piring terbang. Orang akan menggunakan daerah itu untuk tempat kediaman atau sekedar kebutuhan standar lainnya. Orang akan bekerja sama di berbagai bidang pada sesama manusia antar planet. Kehidupan saat itu akan benar-benar berada di taraf tertinggi.
Di bidang kejiwaan, orang akan menyadari bahwa manusia berawal dari 1 diri yang bermula di Muntaha, yaitu surga pertamanya Adam, lihatlah surat20/117-119 dan 53/14.
Kemudian dari itu pula maka akhirnya banyak orang yang menyadari kebenaran Alquran seperti yang tercantum di surat 15/14-15 dan di perkuat surat 42/12-14. Setelah banyak perubahan yang terjadi, maka seiring naluri manusia yang memang tidak pernah puas akan memenuhi nafsunya, maka terjadilah saling perebutan kekuasaan dan wilayah sehingga dari hal tersebut berlakunya perang besar-besaran antar planet yang di nyatakan surat 18/99. Dan saat itulah akhir cerita dari semuanya, yaitu Allah menutup kehidupan ini dengan meluluhlantahkan total alam semesta ini, termasuk tatasurya kita di dalamnya.
Sejalan lah dengan firman Allah bahwasanya...
kisah ini pasti berakhir
ketentuan surat
Al Qashash (kisah) ayat terakhir
yang berbunyi :
"Dan jangan lah kamu sekali-kali menyembah Tuhan selain Allah. Tidaklah ada Tuhan selain Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti akan binasa, kecuali Allah. Dia lah yang menentukan tiap-tiap sesuatu dan kepadaNyalah kamu akan dikembalikan."
Pada hari itulah alam semesta akhirnya dihancurkan.
Menutup perjalanan cerita kehidupan....
Kehidupan yang indah ini.... namun fana.....
Sementara itu,
kehidupan akhirat (hari pembalasan) pun akhirnya di mulai.
Maha Benar Allah di segala firmanNya.
+ komentar + 2 komentar
i agree with you :)
thanks buddy ^^
Post a Comment