Headlines News :

    Menelusuri Jejak Suku Pemburu Kepala

    Sebuah jembatan gantung sepanjang 50 meter langsung menarik perhatian kami begitu memasuki kawasan “Mari-Mari Village”, sekitar 25 menit perjalanan dari Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Sekitar lima meter di bawahnya, air sungai nan bening mengalir di antara bebatuan besar, menimbulkan suara gemericik. Tanpa komando, kami saling bertukar kamera dan berpose dengan latar pemandangan asri tersebut.

    Mari-Mari Village

    Namun baru beberapa langkah selepas ujung jembatan, 10 pemuda bertelanjang dada muncul tiba-tiba dari balik semak-semak dan bebatuan sambil mengeluarkan teriakan-teriakan yang tak saya pahami. Dengan menggenggam tombak, mandau, dan senjata tajam jenis lainnya, mereka seolah mengepung kami dengan pandangan awas, penuh selidik. Saya dan sembilan anggota rombongan wartawan berbagai media dari Jakarta dan Bandung terkejut bukan main. Tawa dan canda kami sontak terhenti. Suasana tegang untuk beberapa jenak.

    Sejurus kemudian, seorang kepala suku berikat bulu-bulu burung di kepala mendekati rombongan dan berbicara dengan salah satu anggota rombongan yang kami tuakan. Dialog pun terjadi. Ketua rombongan kami, Baskoro, dari Indonesia AirAsia, berbicara sambil memegang pundak kanan Adam, si kepala suku, dan sebaliknya.

    Setelah berbasa-basi dan meminta maaf atas kegaduhan yang dibuat rombongan, Baskoro berujar, "Kami sengaja datang untuk mengenal lebih dekat kehidupan budaya setempat.” Keduanya kemudian bersalaman dan kami pun diizinkan memasuki perkampungan tersebut. Beberapa meter sebelum memasuki pekarangan, dengan terbungkuk-bungkuk seorang nenek berpenampilan mirip penyihir mencipratkan air ke arah tubuh kami satu per satu. Konon, air itu mengandung jampi-jampi sebagai penolak bala dari segala kemungkinan yang tak dikehendaki selama berkunjung di perkampungan itu.

    Mari-Mari Village

    Berada di area seluas 7,5 hektare di kaki pegunungan nan asri, Mari-Mari Village merupakan desa wisata sejarah yang sengaja dibangun untuk memperkenalkan seni budaya lima suku terbesar yang tinggal di Sabah pada masa 300-500 tahun silam. Kelima suku itu adalah Kadazan Dusun, Bajo, Lundayeh, Murut, dan Rungus. Meski menjadi obyek wisata, hutan di sana dibiarkan tetap perawan demi menjaga keseimbangan ekosistem flora dan fauna di dalamnya.

    Sepanjang perjalanan mengitari perkampungan, kicau burung dan suara-suara binatang hutan lainnya masih terdengar. Secara umum, tipe rumah panggung kelima suku itu mirip: terbuat dari kayu, bambu, ijuk, dan menempatkan kamar tidur perempuan di bagian atas. Hanya rumah suku Bajo asal Sulawesi yang terlihat lebih besar dan megah karena mereka umumnya dikenal sebagai saudagar.

    Di awal kunjungan, kami berkenalan dengan suku Kadazan Dusun, kelompok etnis terbesar di Sabah. Suku ini dikenal mahir membuat minuman arak dari beras yang difermentasi dengan ragi (semacam air tape ketan). Soal rasa manis atau masam, tergantung suasana hati si pembuat. Bila sedang riang dan penuh senyum, niscaya rasa arak akan manis. Dan sebaliknya.

    Di suku ini juga diperagakan cara memasak dengan bambu. Beberapa perwakilan rombongan diminta meracik sendiri makanan untuk dimasak. Aneka bumbu dan lauk-pauk sudah disediakan. Semua bahan dicampur, dibungkus dengan daun pisang, lalu dimasukkan ke dalam bambu dan dipanggang di atas tungku. Hasilnya dinikmati bersama saat waktu makan siang tiba.

    Mari-Mari Village

    Tapi yang paling menarik perhatian pengunjung, terutama para turis asing, adalah kisah kehidupan suku Murut. Di masa lalu, suku ini dikenal sebagai pemburu kepala. Menurut kepercayaan mereka, jika pria dari suku Murut akan menikah, minimal harus menyediakan satu kepala untuk keluarga gadis yang dinikahinya. Semakin banyak tengkorak kepala yang menghiasi rumah, si pemiliknya kian disegani masyarakat.

    “Tapi itu masa lampau. Kini, adat istiadat macam itu tak berlaku lagi. Kami sudah membaur dalam kehidupan modern,” kata Bong Muin Salim atau akrab disapa Cik Bong, yang menjadi pemandu kami selama di Kinabalu. Ia mengaku, selain memiliki darah Filipina, juga berasal dari suku Kadazan.

    Untuk membuktikan suku-suku itu sudah membaur dengan kehidupan modern, Adam, sang kepala suku, tiba-tiba nyeletuk, “Kembali ke laptop!” Ia terbahak. Selain Bukan Empat Mata yang diasuh Tukul Arwana, Opera Van Java yang dibintangi Sule, serta Cinta Fitri menjadi favoritnya. “Televisi Indon, bagus-bagus, variatif. Kami sangat suka,” ujarnya.

    Suku Rungus lain lagi. Mereka mahir membuat sumber api dari bambu. Caranya, kulit luar bambu diserut, kemudian bambu dibelah dua. Hasil serutan dimasukkan ke dalam belahan bambu, kemudian ditutup. Lalu digesek-gesekkan dengan bambu lain hingga mengeluarkan panas. Sumber panas yang menempel di serutan bambu tadi mulai berasap. Lama-lama api pun menyala.

    Sambil menanti menu makan siang tersedia, rombongan disuguhi aneka tarian dari suku-suku tersebut. Karena tinggal di pulau besar yang sama, Kalimantan, pakaian, pola hiasan, maupun jenis tarian mereka (tari bambu) amat mirip suku Dayak. Pengunjung dipersilakan untuk turut menari bersama mereka.

    Tarif masuk ke obyek wisata ini RM 150 per orang (sekitar Rp 435 ribu), sudah termasuk makan siang. Bagi yang ingin menginap, tersedia penginapan dengan biaya semalam RM 40 (Rp 116 ribu).

    Jika Negeri Jiran begitu kreatif menjual kampung primitif seperti itu, saya membayangkan kita pun pasti bisa lebih baik. Kehidupan suku Naga di Garut atau suku Badui di Banten, andai dikemas seperti itu, hasilnya pasti akan lebih menarik. Sebab, suasana kehidupan masyarakat di sana tentunya masih orisinal, bukan rekaan dan akting layaknya di Mari-Mari Village ini.

    Sumber : tempointeraktif.com

    1000 Orang Telanjang Demi Laut Mati. Bagaimana dengan Komodo?

    Jalan panjang dilalui Pulau Komodo di ajang pemilihan 7 keajaiban dunia baru atau New7Wonders of Nature. Diawali pada 2007 lalu, Indonesia mencalonkan tiga lokasi: Taman Nasional Komodo, Danau Toba, dan Gunung Anak Krakatau. Dua tahun berikutnya, komodo resmi menjadi salah satu dari 28 finalis.

    laut mati

    Kini, hari-hari terakhir perjuangan komodo makin dekat. Tak hanya berjuang untuk meraup banyak dukungan hingga batas akhir, 11 November 2011, komodo juga menghadapi saingan berat dan kampanye yang tak main-main dari para penantang.

    Salah satunya Laut Mati yang jadi jagoan tiga negara sekaligus: Palestina, Yordania, dan Israel. Bayangkan, demi menaikkan jumlah dukungan di ajang New7Wonders, 1.000 orang Israel rela telanjang dan mengapung bersama, juga ditutupi lumpur, di perairan dengan kadar garam tertinggi dunia itu.

    Aksi tersebut diabadikan melalui foto oleh seniman asal Amerika Serikat, Spencer Tunick. Gambar tersebut disebarkan secara online untuk menarik perhatian masyarakat luas terhadap nasib lingkungan yang terdegradasi, sekaligus mendukung kampanye global Laut Mati menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia baru.

    Situs milik Tunick yang memuat foto ekstrem tersebut juga mengarahkan pemirsa untuk memilih Laut Mati dalam ajang New7Wonders of Nature. "Saya merasa perlu melakukannya, karena level air laut mati semakin menurun. Dalam waktu dekat, orang tak akan lagi bisa mengapung di Laut Mati, karena bisa jadi tak ada lagi air di sana," kata dia seperti dimuat Telegraph.

    Ia juga mengakui, sengaja membuat seni instalasinya sebelum November, untuk mendorong perolehan suara mendukung Laut Mati. Dewan Pengurus Laut Mati menganggap, apa yang dilakukan Tunick terlalu provokatif. Mereka sudah berusaha mencegahnya, namun usaha mereka tak mempan.

    Kampanye gencar juga dilakukan Kanada untuk mempromosikan Bay of Fundy. Sejumlah pesohor tampil di sebuah video, untuk menunjukkan bukti kecintaannya pada teluk itu. Mereka bersenang-senang dan berkotor-kotoran, bergulat dalam lumpur sembari mengkampanyekan fitur-fitur menarik di sana.

    Bagaimana dengan Pulau Komodo, jagoan Indonesia di ajang New7Wonders?

    Ketua Ketua Pendukung Pemenangan Komodo, Emmy Hafild mengatakan, sejumlah strategi telah dilakukan. "Kami memakai tokoh masyarakat. Kan sudah ada Pak JK, Slank, RAN. Promosi kami tak sampai seekstrem itu," kata dia, saat dihubungi VIVAnews.com, Senin 31 November 2011. 

    komodo

    Strategi yang lain, dia menambahkan, dengan menggandeng sponsor perusahaan layanan telekomunikasi, untuk menghilangkan biaya SMS dukungan untuk Komodo, atau hanya menjadi Rp1. "Dengan begitu saja sudah bergulir sendiri, kami juga kampanye ke sekolah-sekolah," tambah dia. Penggalangan dukungan juga dilakukan lewat media massa.

    Tak tertarik membuat gebrakan seperti yang dilakukan Laut Mati dan Kanada? "Nggak perlu kayaknya, makanya kita ajak media-media dan masyarakat untuk vote," kata Emmy. Untuk mendukung komodo, warga Indonesia tak perlu mempertontonkan aurat. Cukup ketik SMS bertuliskan 'KOMODO' dan kirimkan ke 9818.

    Sumber : nasional.vivanews.com

    Layanan Gizi untuk Warga yang Tinggal di Atas Kuburan

    Gizi yang baik merupakan kebutuhan pokok bagi semua orang, tidak peduli di manapun ia bertempat tinggal. Di Surabaya, ada yayasan amal yang memberikan pelayanan gizi bagi masyarakat terpinggirkan termasuk yang tinggal di atas makam.
    layanan gizi warga kuburan

    Sama seperti pemukiman kumuh lainnya di daerah urban atau perkotaan, pemukiman warga yang satu ini juga sangat sederhana dan ala kadarnya. Atapnya dari terpal plastik warna-warni, alasnya juga seadanya berupa tikar lusuh dan kardus-kardus bekas.

    Namun yang membedakan adalah pemandangan di dalam dan sekitarnya, yang bagi kebanyakan orang akan sangat menyeramkan. Gubuk-gubuk ini memang didirikan di atas makam, sehingga jangan heran jika ada beberapa nisan yang difungsikan sebagai dapur, meja makan atau rak piring.

    Dengan kondisi seperti ini, kebutuhan gizi yang baik tentu sulit terpenuhi. Jangankan untuk menyediakan makanan yang benar-benar steril atau sekedar bersih, bahan makanan yang dimiliki terkadang juga tidak banyak pilihan karena keterbatasan faktor ekonomi.

    Beruntung ada sebuah yayasan yang peduli dengan kondisi pra warga di Makam Mataram, Kota Surabaya tersebut. Yayasan Pondok Kasih (YPK), yang dipimpin oleh Hana Amalia Vandayani dan suaminya dr Michael Leksodimulyo rutin memberi pelayanan gizi di tempat itu.

    Dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah serta sejumlah donatur, dr Michael yang pernah dianugerahi Sang Teladan Favorit oleh sebuah produk obat sakit kepala ini aktif melayani warga sejak 2009. tujuannya tak lain untuk meningkatkan kesehatan anak-anak lewat gizi yang baik.

    Bukan cuma di Makam Mataram 1 dan 2, dr Michael dan YPK juga melayani beberapa wilayah marjinal atau terpinggirkan lain di Surabaya. Di antaranya adalah Manukan Lor, Manukan Ruko, Kali Butuh, Rumah Setan, Trenggilis, Krukah, Terminal Joyoboyo, Bangun Rejo, Indrapura, Simokerto, Makam Kembang Kuning, Gang Dolly dan Keputih.

    Dari semua wilayah dampingannya, total dr Michael dan timnya saat ini melayani 67.653 warga miskin dari berbagai usia mulai dari bayi hingga lansia. Jenis layanannya terjadwal rutin setiap hari, pukul 13.00-17.00 khusus untuk layanan nutrisi bagi ibu hamil dan balita.

    "Tiap hari klinik kami melayani warga di pekuburan, tempat prostitusi, bawah jembatan, pinggir sungai dan tempat pembuangan sampah. Menunya disesuaikan dengan penghasilan suami hari itu, lalu kita menyisihkan untuk ditabung. Yang lainnya diatur oleh tim medis kita," kata dr Michael saat dihubungi detikHealth, Selasa (31/1/2012).

    Berkat kerja kerasnya yang tanpa pamrih, dr Michael dan timnya di YPK masuk dalam daftar nominasi peraih Indonesian Millenium Development Goals Award 2011 untuk kategori lembaga Swadaya Masyarakat di Bidang Nutrisi.

    Sebanyak 16 penghargaan umum dan 5 khusus akan diberikan pada individu maupun lembaga yang dfinilai punya kontribusi dalam pencapaian MDG's di Indonesia, besok malam di Balai Kartini.  Selengkapnya, nominasi yang masuk dalam di kategori Lembaga Swadaya Masyarakat di Bidang Nutrisi adalah sebagai berikut.

    1. Institut Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Papua 
    program: Pengembangan Sekolah Kampung Berbasis Kearifan Lokal yang Terintegrasi 

    2. Yayasan Pondok Kasih Surabaya 
    Program: Peningkatan kesehatan anak-anak melalui program nutrisi pada masyarakat prasejahtera di wilayah terpinggirkan. 

    Sumber : detikhealth.com

    Miskin & Kurang Gizi, Kombinasi Penyebab Bodoh Permanen

    Kemiskinan merupakan salah satu pemicu kurang gizi, namun sebaliknya gizi yang buruk juga membuat kemiskinan sulit teratasi. Lingkaran setan antara kedua faktor ini mempengaruhi kecerdasan, sehingga otak bisa mengalami bodoh permanen.

    miskin kurang gizi

    Asisten Utusan Khusus Presiden RI untuk Milenium Development Goals (MDGs), Diah Saminarsih mengatakan bahwa pengentasan kemiskinan dan pemenuhan gizi harus dilakukan bersamaan. Memperdebatkan mana yang lebih penting sama saja mempertanyakan mana yang lebih dulu ada, telur atau ayam.

    "Kalau modal otak sudah tidak ada, gizinya sudah buruk, mau ada sumber daya ekonomi sebesar apapun ya memang otaknya tidak sampai. Kalau boleh meminjam kata-kata salah satu pakar kami, goblok permanen," katanya dalam diskusi media di Restoran Kembang Goela Jakarta, Selasa (17/1/2012).

    Menurut Diah, pemenuhan gizi yang baik khususnya pada ibu dan anak sangat mendukung pencapaian beberapa target MDGs pada tahun 2015. Di antaranya adalah kemiskinan, penurunan angka kematian ibu dan anak serta pengatasan penyakit-penyakit menular terutama HIV dan malaria.

    Gizi yang baik membuat daya tahan tubuh selalu terjaga, sehingga hidup seseorang menjadi lebih produktif. Bagi anak-anak dan remaja, produktivitas yang meningkat bisa meningkatkan prestasi belajar dan bagi orang dewasa bisa meningkatkan taraf ekonominya.

    Mengenai angka kematian ibu, Diah mengatakan bahwa Indonesia masih harus bekerja keras untuk mencapai target MDGs. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, angka kematian ibu masih tercatat 228/100 ribu kelahiran hidup sedangkan target yang harus dicapai tahun 2015 adalah 102/100 ribu kelahiran hidup di tahun 2015.

    Jawa Barat termasuk wilayah dengan angka kematian ibu yang tertinggi jika dilihat dari jumlah kasusnya karena populasinya memang padat. Namun jika dilihat dari perbandingannya dengan jumlah penduduk, maka wilayah Indonesia timur seperti Papua juga masih tinggi.

    Sumber : detikhealth.com

    Wow, Ternyata Pria Lebih Gampang Ditipu Via Facebook

    London - Masih segar di ingatan mengenai kisah Umar, warga Jatiasih, Bekasi, yang baru menyadari bahwa 'Icha' yang telah dinikahinya selama enam bulan ternyata seorang pria bernama asli Rahmat Sulistyo. Awalnya, Umar terjerat oleh foto Rahmat di Facebook yang menyerupai wanita tulen. Dan ternyata, menurut riset terbaru, foto wanita cantik memang merupakan kelemahan pria yang dapat berujung pada penipuan via Facebook.

    pria facebook

    Riset ini dilakukan oleh perusahaan antivirus Bitdefender yang melakukan survei terhadap 1.649 pengguna Internet di Amerika dan Inggris. Dari riset ini ditemukan bahwa ternyata pria lebih gampang menerima teman baru dibandingkan wanita.

    Dikutip dari Daily Mail, Jumat, 11 November 2011, 64,2 persen dari wanita selalu menolak permintaan pertemanan dari orang asing, sementara sebesar 55,4 persen pria melakukannya. Alasannya ternyata mudah ditebak, pria gampang terpancing menerima pertemanan bila yang mengirim permohonan tersebut adalah wanita yang menarik dan hal sebaliknya terjadi pada wanita.

    Bitdefender menyebutkan bahwa satu kali saja pengguna memberikan informasi bersifat pribadi, maka ia akan rentan menjadi korban kejahatan cyber.

    Pria ternyata juga lebih longgar dalam urusan berbagi informasi pribadi dalam jejaring sosial. Seperempat dari pria mengizinkan orang asing untuk melihat informasi pada akun mereka, sementara hanya 16 persen wanita melakukan hal yang sama. Lebih-lebih lagi, ternyata pria cenderung mengabaikan dan tidak membaca kebijakan privasi.

    Sementara itu, dalam hal berbagi lokasi, ternyata pria dan wanita hampir sebanding dalam melakukannya, yaitu 25,6 persen pada pria dan 21,8 persen pada wanita. George Petre dari Bitdefender menyebutkan bahwa sifat lebih waspada yang ditunjukkan oleh wanita ini tidak hanya ditunjukkan semata dalam Facebook atau jejaring sosial. "Wanita telah belajar dari Internet secara umum untuk waspada pada lelaki asing," ujarnya.

    Sumber : tempointeraktif.com

    Wow, Abu Jenazah Diubah Bagai Batu Permata

    Meskipun ayahnya meninggal 27 tahun lalu, Kim il-nam masih tetap bersedih dan ingin merasakan kehadiran sang ayah di sisinya. Agar selalu dekat dengan sang ayah, Kim membongkar makam dan mengambil jenazahnya kemudian mengkremasinya dan mengubah abu sang ayah menjadi manik-manik mirip batu  permata.

    abu jenazah berlian

    Untuk itu, Kim harus mengeluarkan biaya US$870 atau setara Rp7,5 juta. Namun Kim tak sendiri dalam keinginannya menjaga orang yang dicintai tetap dekat, kendati telah meninggal. Perubahan dalam keyakinan tradisional di Korea Selatan tentang menghargai leluhur telah menginspirasi lahirnya beberapa bisnis nicheuntuk jenazah. "Tiap kali saya melihat manik-manik ini, saya menganggap ayah masih ada dan ingat masa lalu yang indah bersamanya," ungkap Kim, 69, seperti dikutip dari news.au.com.

    "Sebagai anak kecil, saya sering tertidur sambil dipeluk ayah saya," katanya, terisak sambil menatap manik-manik berwarna biru-hijau yang diletakkan dalam sebuah pot keramik. Satu dekade yang lalu, enam dari 10 warga Korea Selatan yang meninggal dimakamkan sesuai tradisi Konfusianisme dan keluarga wajib mengunjungi leluhur mereka secara teratur.

    Namun, pengaruh barat menggeser pemikiran tersebut dan kremasi sebagai cara menghemat ruang. Kampanye kremasi pemerintah Korsel menghasilkan sesuatu yang dramatis, tahun lalu tingkat kremasi di Korsel sangat tinggi, dan hanya tiga dari 10 meninggal yang dikuburkan.

    Sekitar 500 warga Korea mengubah abu jenazah orang tercinta mereka menjadi manik-manik di sebuah perusahaan, Bonhyang. Pendiri dan CEO Bonhyang, Bae Jae-yul mengatakan keluarga dapat menyimpan abu jenazah dalam bentuk manik-manik agar lebih dekat kemana pun mereka pergi. Mereka juga mengklaim abu kremasi yang disimpan dapat membusuk, namun dibantah krematorium.

    "Manik-manik bersih, tidak berjamur, atau berbau busuk," katanya. Dia menjelaskan, suhu sangat tinggi digunakan untuk melelehkan abu kremasi hingga mengkristal dan berubah menjadi manik-manik dalam proses 90 menit. Kebanyakan akan warna biru-hijau tapi kadang-kadang merah muda, ungu dan hitam.

    Abu satu jenazah dapat menghasilkan 4-5 cangkir. Sedangkan abu jenazah orang yang lebih muda memiliki kepadatan tulang tinggi dapat menghasilkan hingga delapan cangkir manik-manik. Sebenarnya, teknologi pengolahan jenazah ini dimulai sejak 1990-an, namun memiliki beberapa kelemahan. Bae kemudian menyempurnakannya dan sejak merilis ulang, metodenya ini mulai mendapat perhatian keluarga yang meninggal.

    abu jenazah berlian

    Bae mengatakan, tujuh kuil Buddha dan satu gereja Katolik telah menjadi penyewa mesin pembuat manik-maniknya. Dia juga tengah merundingkan kesepakatan penggunaan teknologi ini dengan puluhan organisasi keagamaan lainnya di Korea Selatan, Cina, Thailand, Jepang, dan Filipina.

    Sumber : kosmo.vivanews.com

    Mobil Rp12 M Tercepat di Dunia Kena Tilang

    Punya mobil super mewah dan tercepat di dunia seperti Bugatti Veyron, sudah tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya.

    Namun, ada baiknya ada untuk tidak bersikap pamer. Pasalnya, seorang pria berusia 40-an yang tidak disebutkan namanya, terpaksa harus menerima surat tilang saat ingin pamer Bugatti Veyron miliknya di Buckhurst Hill, Inggris.
    mobih mahal tilang

    Seperti dilansir Dailymail, Minggu 3 Desember 2011, kejadian itu bermula saat si pria memarkir Bugatti Veyron miliknya disembarang tempat. Niatnya untuk pamer pada awalnya cukup berhasil. Sebab, mobil dengan 16 silinder ini memang berhasil menarik perhatian banyak orang di Buckhurst Hill, Inggris.

    Namun sialnya, aksi pamer itu berujung dengan penilangan oleh polisi setempat. Bugatti Veyron tersebut diketahui terparkir di tempat yang salah atau tidak diperuntukan untuk memarkir kendaraan. Mobil seharga 839.285 Poundsterling atau sekitar Rp12 miliar langsung ditilang. Menurut saksi seperti dilaporkan Dailymail, sang pemilik mobil itu tampak biasa saja melihat surat tilang yang ia peroleh.

    Pemilik itu langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi begitu saja. Bugatti Veyron yang menjadi mobil tercepat di dunia, karena mampu melaju dari kecepatan 0-100km/jam dalam waktu 2,5 detik.

    Sumber : vivanews.com

    Lubang Hitam Monster Ditemukan

    lubang monster

    Cape Caneveral- Tim peneliti yang dipimpin oleh astronom Universitas California, Berkeley menemukan dua lubang hitam super besar, mengalahkan ukuran lubang hitam terbesar yang ada sekarang. "Mereka seperti monster. Kami tidak menyangka menemukannya karena mereka lebih massif dari yang bisa diperkirakan dari karakteristik galaksinya," kata Chung Phei Ma, astrofisikawan Berkeley yang terlibat penelitian, kepada AP, Senin (6/12/2011).

    Satu lubang hitam berada di galaksi NGC 3842, di kluster Leo, berjarak 320 juta tahun cahaya dari Bumi. Ukuran lubang hitam itu sekitar 9,7 juta kali massa Matahari. Lubang hitam kedua yang ditemukan berada di galaksi NGC 4889, di kluster Coma. Berjarak 335 juta tahun cahaya dari Bumi, ukuran lubang hitam ini sekitar 10 juta kali massa Matahari.

    Begitu besarnya, dua lubang hitam tersebut mengalahkan lubang hitam di galaksi elips Messier 87 yang memiliki ukuran 6,3 juta kali massa Matahari. Sementara, menurut Nicholas McDonnel, pimpinan peneliti, dua lubang hitam terbesar yang ditemukan berukuran 2500 kali lubang hitam di galaksi Bimasakti.

    Ma menjelaskan, "Dua lubang hitam supermassif ini memiliki massa yang sama dengan quasar muda, dan mungkin merupakan missing link antara quasar dan lubang hitam supermassif yang kita lihat sekarang." Lubang hitam adalah objek yang punya daya tarik kuat sehingga cahaya pun tak bisa lepas darinya. Hampir setiap galaksi memiliki lubang hitam. Kuasar adalah objek paling jauh dan paling terang di semesta.

    Penemuan lubang hitam ini memberikan pertanyaan baru bagi para ilmuwan, bagaimana lubang hitam tumbuh. Ilmuwan mengatakan bahwa pertumbuhan lubang hitam mungkin dipengaruhi oleh ukuran galaksi. "Kita tahu bahwa galaksi yang besar adalah gabungan dari galaksi yang lebih kecil. Lubang hitam di pusat galaksi bisa bergabung menjadi yang lebih besar," kata ma seperti dikutip Space.

    "Tapi, lubang hitam juga bisa tumbuh besar dengan menghisap gas. Ini seperti menyatakan apakah anak tumbuh tinggi karena orang tua yang tinggi atau karena makan banyak bayam," sambung Ma.

    Penelitian ini akan dipublikasikan di jurnal Nature, Kamis (8/12/2011). Ma mengatakan, penemuan lubang hitam yang lebih besar lagi masih dimungkinkan.

    Sumber : kompas.com

    Buku Harian Sang Pramugrari yang Mengharukan

    Seorang ayah tua yang datang dari desa, membopong sekantung ketela merah kering menempuh jarak jauh pergi menjenguk anaknya yang sedang kuliah di Beijing, tindak tanduknya selama di pesawat telah membuat seorang pramugari yang baik hati menjadi terenyuh. Pramugari tersebut menuliskan rasa harunya itu ke dalam buku harian dan disebar luaskan di internet, “Buku Harian Sang Pramugari” ini dengan cepat telah membuat puluhan ribu Netter terharu…

    buku harian pramugari

    Saya adalah seorang pramugari biasa dari Eastern Airlines, karena masa kerja saya belum lama, jadi belum menjumpai masalah besar yang tidak bisa dilupakan, setiap hari terlewati dengan hal-hal kecil yaitu menuangkan air dan menyuguhkan teh. Tidak ada kegairahan dalam bekerja, sangatlah hambar. Tapi hari ini, tanggal 7 Juni, saya telah menjumpai suatu kejadian yang merubah pemikiran saya terhadap pekerjaan dan pandangan hidup.

    Hari ini kami melakukan penerbangan dari Shanghai ke Beijing, penumpang saat itu sangat banyak, satu unit pesawat terisi penuh. Di antara rombongan orang yang naik pesawat ada seorang paman tua dari desa yang tidak menarik perhatian, dia membopong satu karung goni besar di punggungnya, dengan membawa aroma tanah yang khas dari pedesaan.

    Saat itu saya sedang berada di depan pintu pesawat untuk menyambut para tamu, pikiran pertama yang menghampiri saya saat itu adalah masyarakat sekarang ini sudah sangat makmur, bahkan seorang paman tua dari desa pun memiliki uang untuk naik pesawat, sungguh royal.

    Ketika pesawat sudah mulai terbang datar, kami mulai menuangkan air, hingga tiba di baris kursi ke 20-an, terlihat paman tua tersebut, dia duduk dengan sangat hati-hati, tegak tidak bergerak sama sekali, karung goninya juga tidak diletakkan di tempat bagasi bawaan, tingkah si paman tua itu menggendong karung goni besar sekilas seperti rak penyangga bola dunia (globe), tegak seperti patung.

    Saat ditanya mau minum apa, dengan gugup dia menggoyang-goyangkan tangannya dan berkata tidak mau. Saat hendak dibantu untuk menyimpan karungnya di tempat bagasi dia juga menolak. Terpaksa kami biarkan dia menggendong karung tersebut. Beberapa saat kemudian tiba waktunya untuk membagikan makanan, kami mendapatkan bahwa dia masih duduk dengan tegak dan tidak bergerak sama sekali, kelihatannya sangat gelisah, saat diberi nasi, dia tetap saja menggoyangkan tangannya menolak tanda tidak mau.

    Karenanya kepala pramugari datang menghampirinya dengan ramah menanyakan apakah dia sedang sakit. Dengan suara lirih dia berkata ingin ke toilet tapi dia tidak tahu apakah boleh berkeliaran di dalam pesawat, dia takut merusak barang-barang yang ada di dalam pesawat.

    Kami memberitahu dia tidak ada masalah dan menyuruh seorang pramugara mengantarkannya ke toilet. Saat menambahkan air untuk kedua kalinya, kami mendapati dirinya sedang mengamati penumpang lain minum air sambil terus menerus menjilat-jilat bibirnya sendiri, karenanya kami lantas menuangkan secangkir teh hangat dan kami letakkan di atas mejanya tanpa bertanya kepadanya.

    Siapa sangka tindakan kami ini membuat ia sangat ketakutan dan berkali-kali ia mengatakan tidak perlu, kami pun berkata kepadanya minumlah jika sudah haus. Mendengar demikian dia melakukan tindakan yang jauh lebih mengejutkan lagi, buru-buru dia mengambil segenggam uang dari balik bajunya, semuanya berupa uang koin satu sen-an, dan disodorkan kepada kami. Kami mengatakan kepadanya bahwa minuman ini gratis, dia tidak percaya. Dia sepanjang perjalanan beberapa kali ia masuk ke rumah orang untuk meminta air minum tetapi tidak pernah diberi, bahkan selalu diusir dengan penuh kebencian.

    Akhirnya kami baru mengetahui ternyata demi menghemat uang, sepanjang perjalanannya ia sebisa mungkin tidak naik kendaraan dan memaksakan diri berjalan kaki hingga mencapai kota terdekat dengan bandara, barulah dia naik taksi ke bandara, bekal uangnya tidak banyak, maka dia hanya bisa meminta air minum dari depot ke depot sepanjang perjalanan yang dilewatinya. Sayang sekali dia sering sekali diusir pergi, orang-orang menganggapnya pengemis.

    Kami menasihatinya selama beberapa waktu lamanya hingga akhirnya dia mau mempercayai kami, duduk, lalu perlahan-lahan meminum tehnya. Kami menanyakan apakah dia lapar, maukah memakan nasi, dia masih tetap saja mengatakan tidak mau. Dia bercerita bahwa ia memiliki 2 orang putra, keduanya bisa diandalkan dan sangat berguna, keduanya diterima di perguruan tinggi, yang bungsu sekarang kuliah di semester 6, sedangkan si sulung telah bekerja.

    Kali ini dia ke Beijing menjenguk anak bungsunya yang sedang kuliah. Karena anak sulung sudah bekerja bermaksud menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersamanya di kota, akan tetapi kedua orang tuanya tidak terbiasa, mereka hanya menetap beberapa waktu lamanya lalu kembali lagi ke desa.

    Kali ini karena anak sulungnya tidak ingin sang ayah susah payah naik angkutan, maka dibelikanlah tiket pesawat khusus bagi ayahnya dan bermaksud menemani ayahnya untuk berangkat bersama dengan pesawat karena sang ayah tidak pernah menumpang pesawat sebelumnya, ia sangat khawatir ayahnya tidak mengenali jalan. Akan tetapi ayahnya mati-matian tidak mau naik pesawat karena beranggapan bahwa hal tersebut adalah suatu pemborosan.

    Akhirnya setelah bisa dinasihati sang ayah tetap bersikukuh untuk berangkat sendirian, tidak mau anaknya memboroskan uang untuk membeli selembar tiket lagi.

    Dia membopong sekarung ketela merah kering yang diberikan pada anak bungsunya. Ketika pemeriksaan sebelum naik ke pesawat, petugas mengatakan bahwa karungnya itu terlalu besar, dan memintanya agar karung itu dimasukkan ke bagasi, namun dia mati-matian menolak, dia bilang takut ketelanya hancur, jika hancur anak bungsunya tidak mau makan lagi. Kami memberitahu dia bahwa barang bawaannya aman jika disimpan disitu, dia berdiri dengan waspada dalam waktu lama, kemudian baru diletakkannya dengan hati-hati.

    Selama dalam perjalanan di pesawat kami sangat rajin menuangkan air minum untuknya, dan dia selalu dengan sopan mengucapkan terima kasih. Tapi dia masih bersikukuh tidak mau makan. Walaupun kami tahu perut si paman tua sudah sangat lapar. Sampai menjelang pesawat akan mendarat, dia dengan sangat berhati-hati menanyakan kepada kami apakah kami bisa memberikan sebuah kantongan kepadanya, yang akan digunakan untuk membungkus nasi jatahnya tersebut untuk dia bawa pergi.

    Dia bilang selama ini dia tidak pernah mendapatkan makanan yang begitu enak, dan dia akan bawakan makanan itu untuk diberikan kepada anak bungsunya. Kami semua sangat terkejut. Bagi kami nasi yang kami lihat setiap hari ini, ternyata begitu berharganya bagi seorang kakek tua yang datang dari desa ini.

    Dia sendiri enggan untuk makan, dia menahan lapar, demi untuk disisakan bagi anaknya. Oleh karena itu, seluruh makanan yang sisa yang tidak terbagikan kami bungkus semuanya untuk diberikan kepadanya agar dibawa. Lagi-lagi dia menolak dengan penuh kepanikan, dia bilang dia hanya mau mengambil jatahnya saja, dia tidak mau mengambil keuntungan dari orang lain. Kami kembali dibuat terharu oleh paman tua ini.

    Meskipun bukan suatu hal yang besar, akan tetapi bagi saya ini adalah suatu pelajaran yang sangat mendalam.

    Tadinya saya berpikir bahwa kejadian ini sudah selesai sampai disini saja, siapa tahu setelah para tamu lainnya sudah turun dari pesawat, tinggallah paman tua itu seorang diri, kami membantunya membawakan karung goninya sampai ke pintu keluar, saat kami akan membantunya menaikkan karung goni tersebut ke punggungnya, mendadak paman tua itu melakukan suatu tindakan yang tak akan pernah saya lupakan seumur hidup: dia berlutut di atas tanah, lalu dengan air mata berlinang dia bersujud kepada kami dan mengatakan, “Kalian semua sungguh adalah orang-orang yang baik, kami orang desa sehari hanya bisa makan nasi satu kali, selama ini kami belum pernah minum air yang begitu manis, tidak pernah melihat nasi yang begitu bagus, hari ini kalian bukan saja tidak membenci dan menjauhi saya, malah dengan ramah melayani saya, sungguh saya tidak tahu bagaimana harus berterima kasih kepada kalian, saya hanya bisa berharap kalian orang-orang yang baik suatu hari nanti akan mendapatkan balasan yang baik”.

    Sambil tetap berlutut, sambil berkata seperti itu, sambil menangis, kami semua buru-buru memapahnya untuk berdiri, sambil tiada hentinya menasihatinya dan menyerahkannya kepada seorang penjaga yang bertugas untuk membantunya, setelah itu kami baru kembali ke pesawat untuk melanjutkan pekerjaan kami.

    Terus terang saja, selama 5 tahun saya bekerja, di dalam pesawat saya telah menemui berbagai macam penumpang, ada yang tidak beradab, ada yang main pukul, juga ada yang berbuat onar tanpa alas an, tapi kami tidak pernah menjumpai orang yang berlutut kepada kami, terus terang kami juga tidak melakukan hal yang khusus kepadanya, hanya menuangkan air agak sering untuk beliau, hal ini telah membuat seseorang yang telah berumur 70 tahun lebih berlutut untuk berterima kasih kepada kami, lagi pula melihat dia memanggul satu karung ketela merah kering, dia sendiri rela tidak makan dan menahan lapar demi membawakan anaknya nasi yang dibagikan di pesawat, juga tidak mau menerima nasi jatah milik orang lain yang bukan menjadi miliknya, tidak serakah, saya sungguh merasakan penyesalan yang amat mendalam, lain kali saya harus bisa belajar berterima kasih, belajar membalas budi orang lain.

    Adalah paman tua ini yang telah mengajarkan kepada saya, bagaimana saya harus hidup dengan penuh kebajikan dan kejujuran. (The Epoch Times)

    Sumber : erabaru.net

    Kisah Mengharukan Seorang Pelaku Pemerkosaan

    Dibalik cerita pedonor sumsum tulang belakang dan pelaku pemerkosaan 

    Kejadian ini memang sudah lama terjadi, tapi tidak ada salahnya saya berbagi kepada para pembaca semua siapa tahu ada pelajaran berharga yang bisa kita petik dari kisah ini. Di suatu Koran Itali, munculah berita pencarian orang yang istimewa 17 Mei 1992 di parkiran mobil ke 5 Wayeli (nama sebuah kota di Italia, nggak tau bener apa enggak nulisnya) seorang wanita kulit putih diperkosa oleh seorang kulit hitam. Tak lama kemudian, sang wanita melahirkan seorang bayi perempuan berkulit hitam. Ia dan suaminya tiba-tiba saja menanggung tanggung jawab untuk memelihara anak ini. Sayangnya, sang bayi kini menderita leukemia (kanker darah), dan ia memerlukan transfer sumsum tulang belakang segera.

    kisah mengharukan

    Ayah kandungnya merupakan satu-satunya penyambung harapan hidupnya. Berharap agar pelaku pada waktu itu saat melihat berita ini, bersedia menghubungi Dr. Adely di RS Elisabeth. Berita pencarian orang ini membuat seluruh masyarakat gempar. Setiap orang membicarakannya. Masalahnya adalah apakah orang hitam ini berani muncul. Padahal jelas ia akan menghadapi kesulitan besar, Jika ia berani muncul, ia akan menghadapi masalah hukum, dan ada kemungkinan merusak kehidupan rumah tangganya sendiri. Jika ia tetap bersikeras untuk diam, ia sekali lagi membuat dosa yang tak terampuni. Kisah ini akan berakhir bagaimanakah? Seorang anak perempuan yang menderita leukimia ternyata menyimpan suatu kisah yang memalukan di suatu perkampungan Itali. Martha, 35 tahun, adalah wanita yang menjadi pembicaraan semua orang.

    Ia dan suaminya Peterson adalah warga kulit putih, tetapi diantara kedua anaknya, ternyata terdapat satu yang berkulit hitam. Hal ini menarik perhatian setiap orang di sekitar mereka untuk bertanya, Martha hanya tersenyum kecil berkata pada mereka bahwa nenek berkulit hitam, dan kakeknya berkulit putih, maka anaknya Monika mendapat kemungkinan seperti ini. Musim gugur 2002, Monika yang berkulit hitam terus menerus mengalami demam tinggi. Terakhir, Dr. Adely memvonis Monika menderita leukimia. Harapan satu-satunya hanyalah mencari pedonor sumsum tulang belakang yang paling cocok untuknya. Dokter menjelaskan lebih lanjut. Diantara mereka yang ada hubungan darah dengan Monika merupakan cara yang paling mudah untuk menemukan pedonor tercocok. Harap seluruh anggota keluarga kalian berkumpul untuk menjalani pemeriksaan sumsum tulang belakang.

    Raut wajah Martha berubah, tapi tetap saja seluruh keluarga menjalani pemeriksaan. Hasilnya tak satupun yang cocok. Dokter memberitahu mereka, dalam kasus seperti Monika ini, mencari pedonor yang cocok sangatlah kecil kemungkinannya. Sekarang hanya ada satu carayang paling manjur, yaitu Martha dan suaminya kembali mengandung anak lagi. Dan mendonorkan darah anak untuK. Monika. Mendengar usul ini Martha tiba-tiba menjadi panik, dan berkata tanpa suara “Tuhan..kenapa menjadi begini?” Ia menatap suaminya, sinar matanya dipenuhi ketakutan dan putus asa. Peterson mengerutkan keningnya berpikir. Dr. Adely berusaha menjelaskan pada mereka, saat ini banyak orang yang menggunakan cara ini untuk menolong nyawa para penderita leukimia, lagi pula cara ini terhadap bayi yang baru dilahirkan sama sekali tak ada pengaruhnya. Hal ini hanya didengarkan oleh pasangan suami istri tersebut, dan termenung begitu lama. Terakhir mereka hanya berkata, Biarkan kami memikirkannya kembali.

    Malam kedua, Dr. Adely tengah bergiliran tugas, tiba-tiba pintu ruang kerjanya terbuka, pasangan suami-istri tersebut. Martha menggigit bibirnya keras, suaminya Peterson, menggenggam tangannya, dan berkata serius pada dokter. Kami ada suatu hal yang perlu memberitahumu. Tapi harap Anda berjanji untuk menjaga kerahasiaan ini, karena ini merupakan rahasia kami suami-istri selama beberapa tahun. Dr. Adely menganggukkan kepalanya. Lalu mereka menceritakan Itu adalah 10 tahun lalu, dimana Martha ketika pulang kerja telah diperkosa seorang remaja berkulit hitam. Saat Martha sadar, dan pulang ke rumah dengan tergesa-gesa, waktu telah menunjukkan pukul 1 malam. Waktu itu aku bagaikan gila keluar rumah mencari orang hitam itu untuk membuat perhitungan. Tapi telah tak ada bayangan orang satupun. Malam itu kami hanya dapat memeluk kepala masing-masing menahan kepedihan. Sepertinya seluruh langit runtuh.

    Bicara sampai sini, Peterson telah dibanjiri air mata, Ia melanjutkan kembali . Tak lama kemudian Martha mendapati dirinya hamil. Kami merasa sangat ketakutan, kuatir bila anak yang dikandungnya merupakan milik orang hitam tersebut. Martha berencana untuk menggugurkannya, tapi aku masih mengharapkan keberuntungan, mungkin anak yang dikandungnya adalah bayi kami.

    Begitulah, kami ketakutan menunggu beberapa bulan. Maret 1993, Martha melahirkan bayi perempuan, dan ia berkulit hitam. Kami begitu putus asa, pernah terpikir untuk mengirim sang anak ke panti asuhan. Tapi mendengar suara tangisnya, kami sungguh tak tega. Terlebih lagi bagaimanapun Martha telah mengandungnya, ia juga merupakan sebuah nyawa. pada akhirnya kami memutuskan untuk memeliharanya, dan memberinya nama Monika.

    Mata Dr. Adely juga digenangi air mata, pada akhirnya ia memahami kenapa bagi kedua suami istri tersebut kembali mengandung anak merupakan hal yang sangat mengkuatirkan. Ia berpikir sambil mengangguk-anggukkan kepala berkata Memang jika demikian, kalian melahirkan 10 anak sekalipun akan sulit untuk mendapatkan donor yang cocok untuk Monika. Beberapa lama kemudian, ia memandang Martha dan berkata Kelihatannya, kalian harus mencari ayah kandung Monika. Barangkali sumsum tulangnyacocok untuk Monika.Tetapi, apakah kalian bersedia membiarkan ia kembali muncul dalam kehidupan kalian?

    Martha berkata : “Demi anak, aku bersedia berlapang dada memaafkannya. Bila ia bersedia muncul menyelamatkannya. Aku tak akan memperkarakannya. Dr. Adely merasa terkejut akan kedalaman cinta sang ibu.

    Martha dan Peterson mempertimbangkannya baik-baik, sebelum akhirnya memutuskan memuat berita pencarian ini di koran dengan menggunakan nama samaran.

    November 2002, di koranWayeli termuat berita pencarian ini, seperti yang digambarkan sebelumnya. Berita ini memohon sang pelaku pemerkosaan waktu itu berani muncul, demi untuk menolong sebuah nyawa seorang anak perempuan penderita leukimia! Begitu berita ini keluar, tanggapan masyarakat begitu menggemparkan. Kotak surat dan telepon Dr. Adely bagaikan meledak saja, kebanjiran surat masuk dan telepon, orang-orang terus bertanya siapakah wanita ini Mereka ingin bertemu dengannya, berharap dapat memberikan bantuan padanya. Tetapi Martha menolak semua perhatian mereka, ia tak ingin mengungkapkan identitas sebenarnya, lebih tak ingin lagi identitas Monika sebagai anak hasil pemerkosaan terungkap.

    Seluruh media penuh dengan diskusi tentang bagaimana cerita ini berakhir. (suratkabar Roma) Komentar dengan topik : Orang hitam itu akan munculkah? Jika orang hitam ini berani muncul, akan bagaimanakah masyarakat kita sekarang menilainya Akankah menggunakan hukum yang berlaku untuk menghakiminya Haruskah ia menerima hukuman dan cacian untuk masa lalunya, ataukah ia harus menerima pujian karena keberaniannya hari ini?

    Saat itu berita pencarian juga muncul di Napulese, memporakporandakan perasaan seorang pengelola toko minuman keras berusia 30 tahun. Ia seorang kulit hitam, bernama Ajili. 17 Mei 1992 waktu itu, ia memiliki lembaran tergelam merupakan mimpi terburuknya di malam berhujan itu. Ia adalah sang peran utama dalam kisah ini. Tak seorangpun menyangka, Ajili yang sangat kaya raya itu, pernah bekerja sebagai pencuci piring panggilan.

    Dikarenakan orang tuanya telah meninggal sejak ia masih muda, ia yang tak pernah mengenyam dunia pendidikan terpaksa bekerja sejak dini. Ia yang begitu pandai dan cekatan, berharap dirinya sendiri bekerja dengan giat demi mendapatkan sedikit uang dan penghargaan dari orang lain. Tapi sialnya, bosnya merupakan seorang rasialis, yang selalu mendiskriminasikannya. Tak peduli segiat apapun dirinya, selalu memukul dan memakinya. 17 Mei 1992, merupakan ulang tahunnya ke 20, ia berencana untuk pulang kerja lebih awal merayakan hari ulang tahunnya. Siapa menyangka, ditengah kesibukan ia memecahkan sebuah piring. Sang bos menahan kepalanya, memaksanya untuk menelan pecahan piring. Ajili begitu marah dan memukul sang bos, lalu berlari keluar meninggalkan restoran. Ditengah kemarahannya ia bertekad untuk membalas dendam pada si kulit putih. Malam berhujan lebat, tiada seorangpun lewat, dan di parkiran ia bertemu Martha. Untuk membalaskan dendamnya akibat pendiskriminasian, ia pun memperkosa sang wanita yang tak berdosa ini.

    Tapi selesai melakukannya, Ajili mulai panik dan ketakutan. Malam itu juga Ia menggunakan uang ulang tahunnya untuk membeli tiket KA menuju Napulese, meninggalkan kota ini.Di Napulese, ia bertemu keberuntungannya. Ajili mendapatkan pekerjaan dengan lancar di restoran milik orang Amerika. Kedua pasangan Amerika ini sangatlah mengagumi kemampuannya, dan menikahkannya dengan anak perempuan merka, Lina, dan pada akhirnya juga mempercayainya untuk mengelola toko mereka. Beberapa tahun ini, ia yang begitu tangkas, tak hanya memajukan bisnis toko minuman keras ini, ia juga memiliki 3 anak yang lucu.

    Dimata pekerja lainnya dan seluruh anggota keluarga, Ajili merupakan bos yang baik, suami yang baik, ayah yang baik. Tapi hati nuraninya tetap membuatnya tak melupakan dosa yang pernah diperbuatnya.

    Ia selalu memohon ampun pada Tuhan dan berharap Tuhan melindungi wanita yang pernah diperkosanya, berharap ia selalu hidup damai dan tentram. Tapi ia menyimpan rahasianya rapat-rapat, tak memberitahu seorangpun. Pagi hari itu, Ajili berkali-kali membolak-balik koran, ia terus mempertimbangkan kemungkinan dirinyalah pelaku yang dimaksud. Sedikitpun ia tak pernah membayangkan bahwa wanita malangitu mengandung anaknya, bahkan menanggung tanggung jawab untuk memelihara dan menjaga anak yang awalnya bukanlah miliknya.

    Hari itu, Ajili beberapa kali mencoba menghubungi Telepon Dr. Adely. Tapi setiap kali, belum sempat menekan habis tombol telepon, iatelah menutupnya kembali. Hatinya terus bertentangan, bila ia bersedia mengakui semuanya, setiap orang kelak akan mengetahui sisi terburuknya ini, anak-anaknya tak akan lagi mencintainya, ia akan kehilangan keluarganya yang bahagia dan istrinya yang cantik. Juga akan kehilangan penghormatan masyarakat disekitarnya. Semua yang ia dapatkan dengan ditukar kerja kerasnya bertahun-tahun. Malam itu, saat makan bersama, seluruh keluarga mendiskusikan kasus Martha.Sang istri, Lina berkata : : “Aku sangat mengagumi Martha. Bila aku diposisinya, aku tak akan memiliki keberanian untuk memelihara anak hasil perkosaan hingga dewasa. Aku lebih mengagumi lagi suami Martha, ia sungguh pria yang patut dihormati, tak disangka ia dapat menerima anak yang demikian”. Ajili termenung mendengarkan pendapat istrinya, dan tiba-tiba mengajukan pertanyaan: Kalau begitu, bagaimana kau memandang pelaku pemerkosaan itu? Sedikitpun aku tak akan memaafkannya!!!

    Waktu itu ia sudah membuat kesalahan, kali ini juga hanya dapat meringkuk menyelingkupi dirinya sendiri, ia benar-benar begitu rendah, begitu egois, begitu pengecut! Ia benar-benar seorang pengecut! demikian istrinya menjawab dengan dipenuhi api kemarahan. Ajili mendengarkan saja, tak berani mengatakan kenyataan pada istrinya. Malam itu, anaknya yang baru berusia 5 tahun begitu rewel tak bersedia tidur, untuk pertama kalinya Ajili kehilangan kesabaran dan menamparnya. Sang anak sambil menangis berkata :”Kau ayah yang jahat, aku tak mau peduli kamu lagi. Aku tak ingin kau menjadi ayahku”. Hati Ajili bagai terpukul keras mendengarnya, ia pun memeluk erat-erat sang anak dan berkata: “Maaf, ayah tak akan memukulmu lagi. Ayah yang salah, maafkan papa ya”.

    Sampai sini, Ajili pun tiba-tiba menangis. Sang anak terkejut dibuatnya, dan buru-buru berkata padanya untuk menenangkan ayahnya : “Baiklah, kumaafkan. Guru TK ku bilang, anak yang baik adalah anak yang mau memperbaiki kesalahannya. Malam itu, Ajili tak dapat terlelap, merasa dirinya bagaikan terbakar dalam neraka. Dimatanya selalu terbayang kejadian malam berhujan deras itu, dan bayangan sang wanita. Ia sepertinya dapat mendengarkan jerit tangis wanita itu.

    Tak henti-hentinya ia bertanya pada dirinya sendiri : “Aku ini sebenarnya orang baik, atau orang jahat?” Mendengar bunyi napas istrinya yang teratur, ia pun kehilangan seluruh keberaniannya untuk berdiri. Hari kedua, ia hampir tak tahan lagi rasanya. Istrinya mulai merasakan adanya ketidakberesan pada dirinya, memberikan perhatian padanya dengan menanyakan apakah ada masalah Dan ia mencari alasan tak enak badan untuk meloloskan dirinya. Pagi hari di jam kerja, sang karyawan menyapanya ramah : “Selamat pagi, manager!” Mendengar itu, wajahnya tiba-tiba menjadi pucat pasi, dalam hati dipenuhi perasaan tak menentu dan rasa malu. Ia merasa dirinya hampir menjadi gila saja rasanya.

    monika ajili
    Setelah berhari-hari memeriksa hati nuraninya, Ajili tak dapat lagi terus diam saja, iapun menelepon Dr. Adely. Ia berusaha sekuat tenaga menjaga suaranya supaya tetap tenang : “Aku ingin mengetahui keadaan anak malang itu. Dr. Adely memberitahunya, keadaan sang anak sangat parah. Dr. Adely menambahkan kalimat terakhirnya berkata :”Entah apa ia dapat menunggu hari kemunculan ayah kandungnya. Kalimat terakhir ini menyentuh hati Ajili yang paling dalam, suatu perasaan hangat sebagai sang ayah mengalir keluar, bagaimanapun anak itu juga merupakan darah dagingnya sendiri! Ia pun membulatkan tekad untuk menolong Monika. Ia telah melakukan kesalahan sekali, tak boleh kembali membiarkan dirinya meneruskan kesalahan ini. Malam hari itu juga, ia pun mengobarkan keberaniannya sendiri untuk memberitahu sang istri tentang segala rahasianya. Terakhir ia berkata : “Sangatlah mungkin bahwa aku adalah ayah Monika Aku harus menyelamatkannya Lina sangat terkejut, marah dan terluka, mendengar semuanya, ia berteriak marah :”Kau PEMBOHONG!”

    Malam itu juga ia membawa ketiga anak mereka, dan lari pulang ke rumah ayah ibunya. Ketika ia memberitahu mereka tentang kisah Ajili, kemarahan kedua suami-istri tersebut dengan segera mereda. Mereka adalah dua orang tua yang penuh pengalaman hidup, mereka menasehatinya : “Memang benar, kita patut marah terhadap segala tingkah laku Ajili di masa lalu. Tapi pernahkah kamu memikirkan, ia dapat mengulurkan dirinya untuk muncul, perlu berapa banyak keberanian besar. Hal ini membuktikan bahwa hati nuraninya belum sepenuhnya terkubur. Apakah kau mengharapkan seorang suami yang pernah melakukan kesalahan tapi kini bersedia memperbaiki dirinya Ataukah seornag suami yang selamanya menyimpan kebusukan ini didalamnya?” Mendengar ini Lina terpekur beberapa lama. Pagi-pagi di hari kedua, ia langsung kembali ke sisi Ajili, menatap mata sang suami yang dipenuhi penderitaan, Lina menetapkan hatinya berkata : “Ajili, pergilah menemui Dr. Adely! Aku akan menemanimu!”

    3 Februari 2003, suami istri Ajili, menghubungi Dr. Adely.8 Februari, pasangan tersebut tiba di RS Elisabeth, demi untuk pemeriksaan DNA Ajili. Hasilnya Ajili benar-benar adalah ayah Monika. Ketika Martha mengetahui bahwa orang hitam pemerkosanya itu pada akhirnya berani memunculkan dirinya, ia pun tak dapat menahan air matanya. Sepuluh tahun ini ia terus memendam dendam kesumat terhadap Ajili, namun saat ini ia hanya dipenuhi perasaan terharu. Segalanya berlangsung dalam keheningan. Demi untuk melindungi pasangan Ajili dan pasangan Martha, pihak RS tidak mengungkapkan dengan jelas identitas mereka semua pada media, dan juga tak bersedia mengungkapkan keadaan sebenarnya, mereka hanya memberitahu media bahwa ayah kandung Monika telah ditemukan.

    Berita ini mengejutkan seluruh pemerhati berita ini. Mereka terus-menerus menelepon, menulis suratpada Dr. Adely, memohon untuk dapat menyampaikan kemarahan mereka pada orang hitam ini, sekaligus penghormatan mereka padanya. Mereka berpendapat : “Barangkali ia pernah melakukan tindak pidana, namun saat ini ia seorang pahlawan!” 10 Februari, kedua pasangan Martha dan suami memohon untuk dapat bertemu muka langsung dengan Ajili. Awalnya Ajili tak berani untuk menemui mereka, namun pada permohonan ketiga Martha, iapun menyetujui hal ini. 18 Februari, dalam ruang tertutup dan dirahasiakan di RS, Martha bertemu langsung dengan Ajili.

    Ajili baru saja memangkas rambutnya, saat ia melihat Marth, langkah kakinya terasa sangatlah berat, raut wajahnya memucat. Martha dan suaminya melangkah maju, dan mereka bersama-sama saling menjabat tangan masing-masing, sesaat ketiga orang tersebut diam tanpa suara menahan kepedihan, sebelum akhirnya air mata mereka bersama-sama mengalir. Beberapa waktu kemudian, dengan suara serak Ajili berkata : “Maaf…mohon maafkan aku!” Kalimat ini telah terpendam dalam hatiku selama 10 tahun. Hari ini akhirnya aku mendapat kesempatan untuk mengatakannya langsung kepadamu. Martha menjawab : “Terima kasih Kau dapat muncul. Semoga Tuhan memberkati, sehingga sumsum tulang belakangmu dapat menolong putriku”.

    19 Februari, dokter melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang Ajili. Untungnya, sumsum tulang belakangnya sangat cocok bagi Monika Sang dokter berkata dengan antusias : “Ini suatu keajaiban!”

    22 Februari 2003, sekian lama harapan masyarakat luas akhirnya terkabulkan. Monika menerima sumsum tulang belakang Ajili, dan pada akhirnya Monika telah melewati masa kritis. Satu minggu kemudian, Monika boleh keluar RS dengan sehat walafiat. Martha dan suami memaafkan Ajili sepenuhnya, dan secara khusus mengundang Ajili dan Dr. Adely datang kerumah mereka untuk merayakannya. Tapi hari itu Ajili tidak hadir, ia memohon Dr. Adely membawa suratnya bagi mereka.

    Dalam suratnya ia menyatakan penyesalan dan rasa malunya berkata :”Aku tak ingin kembali mengganggu kehidupan tenang kalian. Aku berharap Monika berbahagia selalu hidup dan tumbuh dewasa bersama kalian. Bila kalian menghadapi kesulitan bagaimanapun, harap hubungi aku, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu kalian”. Saat ini juga, aku sangat berterima kasih pada Monika, dari dalam lubuk hatiku terdalam, dialah yang memberiku kesempatan untuk menebus dosa. Dialah yang membuatku dapat memiliki kehidupan yang benar-benar bahagia di saparoh usiaku selanjutnya. Ini adalah hadiah yang ia berikan padaku! ( Italia post)

    Sumber : emotivasi.com

    Kisah Mengharukan, Persahabatan Seekor Singa dan Manusia

    Tahukan Anda bahwa sebuah persahabatan tidak hanya terjalin antara manusia dengan sesamanya, tapi juga berlaku juga antara manusia dengan binatang? meskipun binatang buas sekalipun. Kisah ini terjadi pada sekitar  tahun 70-an, seekor singa bernama Christian berhasil menggemparkan dunia dengan kisahnya. Kejadian ini nyata membuktikan bahwa seekor singa juga mempunyai perasaan yang sama seperti manusia. Mereka juga mempunyai memory, kasih sayang, cinta, rasa rindu, dan kesetiaan.

    Christian, adalah seekor singa yang menjadi korban kejahatan pemburu gelap yang kemudian diperdagangkan di blackmarket. Sedangkan nasib ibu atau saudara Christian tidak diketahui, apakah mereka juga ikut tertangkap, mati terbunuh atau sudah terjual. Pada tahun 1969, Anthony Bourke dan John Rendall, dua orang sahabat, terkejut ketika menemukan seekor anak singa berusia 6 bulan di toko binatang Harrods yang sedang kesepian.

    Kondisi bayi singa itu sungguh menyedihkan. Si singa kecil dikurung didalam sebuah jeruji yang sangat kecil. Suara parau sang singa kecil menyentuh hati kedua pemuda ini dan lalu mereka membelinya dan memberikan nama Christian pada bayi singa itu. Mereka bertiga akhirnya tinggal disebuah rumah di London.

    Mereka pun memperlakukan Christian seperti layaknya sahabat. Mereka bermain bola bersama, makan bersama, nonton bersama dan jalan-jalan bersama. Mereka menjadi tiga sosok sahabat yang tidak terpisahkan.

    singa christian

    Sembilan bulan telah berlalu,Christian telah menjelma menjadi singa dewasa dan lingkungan rumah mereka yang kecil tidak cocok lagi untuk Christian untuk berlari-lari bebas seperti halnya waktu ia kecil dahulu. Ditambah lagi dengan tetangga yang resah dan ketakutan melihat sosok seekor singa jantan besar berlarian dilingkungan mereka.

    Walaupun sedih, Anthony dan John memutuskan untuk mengembalikan Christian ke Kenya, Afrika, di bawah pengawasan ahli hewan buas untuk mengembalikan sifat alami Christian dari “sahabat manusia” menjadi hewan buas. Jika tidak, Christian tidak akan dapat bertahan di alam liar.

    persahabatan christian
    Selama beberapa bulan Christian di karantina di Afrika, para ahli meminimalisir kontak Christian dengan manusia terutama dengan pemiliknya. Selama itu, kata pengawas, Christian tampak murung dan sedih. Berkali-kali ia mengaum parau, mungkin memanggil kedua majikan sekaligus sahabatnya, John dan Anthony.

    Meski John dan Anthony ingin menemui Christian, akan tetapi para pakar melarangnya, karena dikhawatirkan dengan keahdiran mereka berdua akan menghambat proses pengembalian insting alamiah singa sebagai hewan liar yang bebas dan ganas.

    Akhirnya, Christian berhasil menemukan jati dirinya sebagai seekor singa jantan. Ia pun dilepaskan kealam bebas walaupun masih dipantau oleh para ahli. Awalnya, Christian mendapat kesulitan untuk menentukan wilayah kekuasaannya dan membuat kawanan, karena beberapa wilayah tersebut sudah dikuasai oleh singa jantan lainnya dan tentu saja para singa betina sudah dikuasai oleh para singa jantan tersebut. Christian memerlukan kawanan.

    Karena seekor singa tidak akan bisa bertahan tanpa kawanan. Biasanya, dalam satu kawanan sedikitnya terdiri dari 3 ekor singa, satu jantan dua betina. Karena dalam kawanan hanya boleh dipimpin oleh satu singa jantan. Semakin kuat sang singa jantan tersebut maka akan makin banyak singa betina lainnya yang bergabung dalam kawanan tersebut. Oleh karena itu, para singa jantan muda akan keluar dari kelompok mereka lalu membentuk kelompok sendiri diwilayah lain.

    Inilah masalah pertama yang harus dihadapi oleh Christian. Ia harus membentuk kelompok agar bisa bertahan hidup. Karena, singa tidak akan bisa berburu jika hanya sendirian. Perburuan yang mereka lakukan selalu dalam bentuk kerjasama kelompok yang kompak.

    Para singa betina bertugas untuk mengejar dan membuat lelah si mangsa, jika mangsa sudah lelah maka sang singa jantan akan melakukan tindakan final untuk mengakhiri nyawa si mangsa dengan menggigit leher si mangsa sampai mati atau istilahnya “finishing touch”. Semakin besar jumlah singa dalam satu kawanan, maka semakin besar ukuran mangsa mereka. Seperti badak, gajah, banteng dan lain-lain.

    Karena itu, John dan Anthony sangat mencemaskan keadaan Christian. Karena tidak jarang para singa jantan akan mati dalam perkelahian untuk mendapatkan atau mempertahankan wilayah atau kawanan dengan singa jantan lainnya, atau mati terbunuh oleh mangsa buruan mereka.

    persahabatan christian

    Jika singa jantan tidak hati-hati dan menyerang si mangsa tidak tepat pada waktunya (si mangsa belum kelelahan) maka tak ayal lagi singa jantan akan mati di banting ke batu ketika mangsanya memberontak saat lehernya digigit oleh si singa jantan, diinjak atau bahkan diserang balik oleh sang mangsa.

    Akan tetapi, laporan-laporan yang mereka dapatkan dari si pengawas menunjukkan perkembangan positif yang berhasil dicapai oleh Christian. Christian berhasil mendapatkan kawanan dan bahkan ia berhasil menjadi ketua kawanan yang dalam jumlah yang besar. Perkembangan Christian ini sedikit melegakan hati John dan Anthony.

    Setelah satu tahun lebih mereka berpisah, akhirnya John dan Anthony memutuskan untuk mengunjungi Christian di Afrika. Ahli singa dan pengurus hutan lindung di Afrika mengatakan bahwa Christian sudah hidup bersama singa-singa lainnya dan menjadi liar. Dan pengurus hutan lindung itu juga mengatakan kalau Christian tidak akan mengenali John Rendall dan Anthony. Mereka semua melarang mereka untuk menemui Christian, Karena singa itu tidak akan mengingat mereka lagi dan tentu saja akan mengakibatkan kematian terhadap mereka berdua.

    Anthony dan John tidak perduli. Mereka percaya, ikatan persahabatan yang terjalin diantara mereka bertiga sangat dalam. Christian tidak akan menyerang mereka. Christian pasti tetap mengingat mereka berdua.Akhirnya mereka memutuskan untuk berangkat ke hutan Afrika dan mencari Christian. Salah satu orang teman mereka tertarik dengan kejadian ini dan ikut bersama mereka untuk merekam pertemuan ini.

    Setelah berjam-jam pencarian, akhirnya mereka menemukan Christian di dekat daerah pegunungan. Teman John dan Anthony yang merekam kejadian ini menahan nafas tegang ketika ia melihat sesosok singa jantan besar yang berlari menuruni batu-batuan disana dan berlari kearah mereka. Hanya John dan Anthony saja yang bersikap santai dan tersenyum lebar seolah-olah menyambut teman lama mereka.

    Sesuai dengan dugaan John dan Anthony, Christian tidak melupakan mereka. Christian terlihat sangat gembira melihat dua wajah manusia yang sangat ia cintai itu. Christian bergantian memeluk dan mencium wajah John dan Anthony bertubi-tubi sebagaimana kebiasaannya ketika ia kecil dahulu. Ketiga sahabat dekat itu akhirnya bertemu kembali dan mereka bercengkerama satu sama lainnya selama berjam-jam dan kemudian berpisah lagi.

    persahabatan christian

    Coba lihat video rekaman kejadian waktu mereka bertemu kembali itu,bener-bener mengharukan.


    Disini anda bisa lihat, singa sang penguasa hutan saja bisa benar-benar menghargai arti dari persahabatan. Kita sebagai manusia terkadang lebih mementingkan diri sendiri dan sering lupa akan arti persahabatan.

    Sumber : anggaleoputra.blogspot.com
     
    Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
    Copyright © 2011. irakbuzz - All Rights Reserved
    Template Created by Creating Website Published by Mas Template
    Proudly powered by Blogger